Konten Media Partner

Pemuda di Desa Sopa, Bulukumba, Ubah Tuak Jadi Sari Manis

28 November 2019 14:47 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi seorang warga mengambil tuak di pohon aren.
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi seorang warga mengambil tuak di pohon aren.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Bulukumba -- Tingkat kekerasan menurun di Desa Sopa, Kecamatan Kondang, Kabupaten Bulukumba, menurun. Di mana sebelumnya desa tersebut sangat rentan dengan tindak kekerasan yang dilakukan pemuda usai meneguk minuman tuak atau warga menyebutnya Ballo' (minuman khas Sulawesi Selatan).
ADVERTISEMENT
Pemuda karang taruna di Desa Sopa memulai kegiatan positif tersebut dengan mengubah minuman keras atau tuak tersebut menjadi sari manis. Potensi air dari pohon aren tersebut dimanfaatkan oleh pemuda karang taruna di Bulukumba untuk dijadikan sari manis.
Inovasi yang dilakukan pemuda Desa Sopa ini mampu membuat tingkat kekerasan akibat meminum-minuman tuak tersebut semakin menurun. Olahan air aren yang manis tersebut dimanfaatkan dengan memasak air tersebut dan dijadikan sari manis dalam kemasan botol.
Ketua Karang Taruna Sopa Bersatu, Nasrullah mengaku jika inovasi ini murni dibuat anak-anak muda di Desa Sopa untuk mengubah stigma wilayah yang dianggap pemicu kekerasan karena minuman tuak. Untuk itu mengajak beberapa pemuda di desa tersebut mengolah tuak menjadi sari manis.
ADVERTISEMENT
Ia mengatakan potensi yang ada di desa tersebut yakni pohon aren, airnya berupa tuak di rebus hingga mendidih dan membuatnya menjadi sari manis racikan pemuda Desa Sopa.
Nasrullah mengatakan inovasi tersebut ibarat peribahasa “menyelam sambil minum air”, inovasi tersebut membuka mata para pemuda untuk memulai usaha ekonomi produktif sehingga air Aren lebih bermanfaat daripada menjadi minuman Ballo' yang dapat memicu perkelahian sesama warga.
Hasil karya pemuda Desa Sopa yang mengubah tuak menjadi sari manis, cuka dan beberapa produk lainnya dari tuak manis di Desa Sopa, Kabupaten Bulukumba, (Makassar Indeks).
"Air Aren ini kita kumpulkan dari para petani untuk kami olah menjadi minuman Sari Aren Manis, sehingga tidak ada lagi yang tersisa untuk dijadikan minuman Ballo'," ujar Nasrullah, Kamis (28/11).
Nasrullah menambahkan, sejak dimulai usaha produktif beberapa bulan terakhir, perkelahian antar pemuda juga menurun drastis dan bahkan hampir dikatakan sudah tidak ada.
ADVERTISEMENT
Kini minuman kemasan Sari Aren Manis jadi yang pertama di Bulukumba, sementara dalam proses pengajuan izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Jika izinnya sudah keluar, maka pihaknya siap pasarkan ke mana-mana.
Selain menjadi minuman Sari Aren Manis, air aren tersebut juga diolah menjadi cuka yang dapat menambah kelezatan masakan. Bukan hanya itu, Karang Taruna Sopa Bersatu juga mengelola produk makanan cemilan kerupuk singkong.
Bahan baku singkong juga banyak ditanam oleh masyarakat Kecamatan Kindang. Kerupuk singkong yang diproduksi tersebut memiliki 5 varian rasa, yaitu manis, keju, asin, balado, dan rasa original.
"Modal awal kami hanya 300 ribu rupiah untuk mengolah singkong ini. Namun saat ini kami sudah memiliki 5 kelompok ibu-ibu yang membantu dalam proses produksi," beber Nasrullah.
ADVERTISEMENT
Dengan kegiatan usaha ekonomi produktif tersebut, para ibu-ibu yang selama ini menganggur sudah memiliki aktivitas ekonomi, sehingga Nasrullah berharap usaha bersama tersebut lebih berkembang.
Tertarik dengan usaha yang dirintis Karang Taruna ini, Bupati AM Sukri Sappewali mengunjungi tempat usaha tersebut. Dimana Bupati yang didampingi Kadis Koperasi UKM, Taufik dan Kepala Bank Sulselbar Indra Karlesa mengatakan siap membantu pengembangan usaha yang dilakukan pemuda Karang Taruna ini.
"Saya sangat mengapresiasi para anak muda ini, karena memiliki kegiatan yang lebih produktif sesuai potensi yang dimiliki desanya," puji AM Sukri Sappewali.
Di hadapan Bupati Bulukumba, AM Sukri Sappewali, Nasrullah juga menyampaikan kendala yang dihadapi selama merintis usaha tersebut, misalnya kekurangan modal usaha dan kekurangan beberapa alat produksi.
ADVERTISEMENT
Bupati pun meresponsnya dengan meminta dinas terkait untuk memberikan pendampingan, baik dalam akses permodalan maupun pemberian bantuan peralatan produksi.
Meski saat ini dalam proses pengurusan izin produk, pihaknya sudah menerima banyak permintaan dari beberapa wilayah, termasuk di Kota Makassar.