Konten dari Pengguna

Pengaruh Diet pada Kesehatan Otak dan Tubuh

Rita Maliza, PhD
Dr. Rita Maliza saat ini menjadi dosen dan peneliti di Departemen Biologi, Universitas Andalas, Padang dengan spesialisasi di bidang Endokrinologi Molekuler.
13 Agustus 2024 17:41 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Rita Maliza, PhD tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Diet Keto. Photo by Tangerine Newt on Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Diet Keto. Photo by Tangerine Newt on Unsplash
ADVERTISEMENT
Bayangkanlah Anda bangun setiap pagi dengan pikiran yang jernih dan energi yang melimpah, dan siap menghadapi hari dengan semangat. Tidak ada lagi rasa lesu atau lelah, hanya antusiasme untuk menjalani hari-hari yang panjang. Tapi tahukah Anda, bahwa rahasia vitalitas itu dapat berawal dari makanan yang Anda pilih untuk dikonsumsi.
ADVERTISEMENT
Pada era dimana kesehatan menjadi perhatian utama, terutama dengan adanya program makan bergizi gratis untuk anak-anak yang dicetuskan Presiden dan Wakil Presiden Terpilih RI Prabowo-Gibran, penting bagi kita untuk memahami bahwa diet bukan hanya tentang menjaga berat badan yang sehat. Diet adalah pendekatan utama untuk mengoptimalkan kesehatan otak dan tubuh.
Banyak artikel ilmiah yang menunjukkan bahwa asupan nutrisi tertentu dapat memberikan pengaruh pada fungsi otak dan kesehatannya. Misalnya, asam lemak omega-3 yang terkandung dalam ikan berlemak seperti salmon, tuna, kod, dan sebagainya diketahui dapat menurunkan kadar beta-amyloid dalam darah, protein yang merusak otak pada penderita Alzheimer. Sehingga, jika rutin mengonsumsi asupan omega-3 dapat membantu menurunkan risiko penyakit Alzheimer.
Manfaat nutrisi yang tepat pada Otak
ADVERTISEMENT
Otak kita berkembang dengan diet yang kaya akan nutrisi penting. Asam lemak omega-3, antioksidan, dan vitamin sangat penting untuk fungsi kognitif dan kesehatan mental. Makanan seperti ikan berlemak dan sayuran hijau tidak hanya lezat, namun juga sebagai sumber daya otak yang dapat membantu melindungi dari penurunan kognitif dan penyakit neurodegeneratif.
• Asam Lemak Omega-3: Lemak ini penting untuk menjaga integritas membran sel otak dan mendukung fungsi neurotransmitter (pembawa pesan pada tubuh). Penelitian menunjukkan bahwa omega-3 memainkan peran signifikan dalam kesehatan otak dan dapat mengurangi risiko penyakit neurodegeneratif.
• Antioksidan: Sayur-sayuran yang berwarna hijau kaya akan antioksidan yang bermanfaat dalam melawan stres oksidatif, penyebab utama penuaan dan penyakit otak. Antioksidan membantu melindungi neuron dari kerusakan dan mendukung kesehatan otak secara keseluruhan.
ADVERTISEMENT
Memberi Energi pada Tubuh dengan Makanan Utuh
Diet yang berpusat pada makanan utuh yang tidak diproses memberikan tubuh nutrisi yang dibutuhkan untuk berfungsi secara optimal. Buah-buahan segar, sayuran, protein tanpa lemak, dan biji-bijian utuh harus menjadi dasar diet Anda, mendukung tidak hanya kesehatan fisik tetapi juga meningkatkan tingkat energi dan pemulihan.
• Lemak Sehat: Sertakan sumber lemak sehat dalam makanan Anda seperti alpukat, kacang-kacangan, dan minyak zaitun yang penting untuk menjaga integritas membran sel dan menyediakan energi yang tahan lama. Lemak makanan sangat penting untuk fungsi otak, mempengaruhi proses kognitif dan kesejahteraan emosional.
Diet Ketogenik, Salah Satu Cara Menuju Kesehatan Mental
Dalam beberapa tahun terakhir, diet ketogenik telah banyak mendapat perhatian, dikarenakan kemampuannya dalam mempromosikan kesehatan mental dan energi yang berkelanjutan. Diet ini bekerja dengan mendorong tubuh ke dalam keadaan metabolik yang disebut ketosis, dimana lemak menjadi sumber energi utama. Hal ini berbeda dengan diet tradisional yang mengandalkan karbohidrat sebagai sumber energi (dapat lihat pada ilustrasi dibawah ini)
Perbedaan diet tradisional yang disarankan dengan diet ketogenik. Gambar adalah karya sendiri dibuat menggunakan Biorender, dan diadaptasi dari Dowis & Banga (2021)
Mengapa fokus pada diet ketogenik? Ketika tubuh berada dalam ketosis, ia memproduksi keton yang dapat digunakan oleh otak sebagai sumber energi yang lebih efisien daripada glukosa. Hal ini dapat meningkatkan fungsi kognitif, memperbaiki fokus, dan memberikan pasokan energi yang stabil sepanjang hari.
ADVERTISEMENT
Menghindari Jebakan Diet: Minyak Olahan dan Pemanis Buatan
Tidak semua makanan diciptakan sama. Minyak olahan dan pemanis buatan dapat merugikan kesehatan otak, menyebabkan peradangan dan penurunan kognitif. Konsumsi tinggi minyak olahan dapat meningkatkan risiko peradangan otak.
• Minyak Olahan: Minyak olahan sering diekstraksi dari kedelai, jagung, minyak kanola, biji kapas, dan biji bunga matahari yang mengandung banyak asam lemak omega-6. Kelebihan konsumsi omega-6 dapat memicu tubuh untuk memproduksi bahan kimia yang dapat menyebabkan peradangan pada otak. Menghindari konsumsi minyak ini dalam jumlah berlebihan dapat membantu menjaga fungsi otak yang sehat.
• Pemanis Buatan: Zat seperti aspartam dan sukralosa banyak dikaitkan dengan efek neurotoksik. Pilihlah alternatif pemanis alami seperti stevia.
Tips Praktis untuk Diet Sehat Otak
ADVERTISEMENT
• Sertakan Omega-3: Biasakanlah memasukkan makanan yang kaya omega -3, seperti ikan, biji chia dalam makanan Anda untuk mendukung kesehatan otak.
• Pilih Makanan Kaya Antioksidan: Isi piring Anda dengan buah-buahan dan sayuran berwarna-warni untuk memberikan tubuh Anda antioksidan yang dibutuhkan untuk melawan stres oksidatif.
• Batasi Makanan Olahan: Kurangi asupan makanan olahan yang tinggi lemak dan gula tidak sehat. Makanan utuh selalu menjadi pilihan yang lebih baik.
Dengan membuat pilihan diet yang bijaksana, Anda dapat secara signifikan meningkatkan kesehatan otak dan tubuh Anda. Mulailah perjalanan menuju kesehatan optimal dengan membuat perubahan kecil pada pilihan makanan Anda. Ingatlah, setiap gigitan adalah langkah menuju tubuh dan otak yang lebih sehat.
ADVERTISEMENT