Konten dari Pengguna

Mendorong Kesadaran Sanitasi Melalui Gerakan Cuci Tangan Pakai Sabun

Malsa Aniqusyita
Mahasiswa Teknik Lingkungan FTUI
13 November 2024 7:15 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Malsa Aniqusyita tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Gerakan Cuci Tangan Pakai Sabun di SaungElmu oleh Meloka Sekitar. (Dokumentasi Pribadi, 2024)
zoom-in-whitePerbesar
Gerakan Cuci Tangan Pakai Sabun di SaungElmu oleh Meloka Sekitar. (Dokumentasi Pribadi, 2024)
ADVERTISEMENT

Sanitasi merupakan hak semua manusia.

Setiap manusia berhak atas layanan sanitasi yang menyediakan privasi, memastikan martabat dan keamanan, dan dapat diakses secara fisik. Sanitasi yang tidak proporsional dapat mempengaruhi kalangan yang rentan, terutama perempuan dan disabilitas. Anak-anak yang tumbuh dalam keterbatasan ekonomi juga rentan terkena paparan air dan sanitasi yang buruk sehingga menyebabkan masalah kesehatan seperti diare (Tofail, 2018). Namun, penelitian mengungkatkan bahwa kematian anak akibat diare dapat dikurangi secara signifikan dengan melakukan cuci tangan dengan sabun (UNICEF, 2022).
ADVERTISEMENT
Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) telah terbukti secara global sebagai salah satu cara yang mudah dilakukan dan efektif mencegah kasus kematian dan penularan penyakit akibat sanitasi yang tidak aman yang air yang tercemar. Berikut ini merupakan lima momen kritis mencuci tangan yang direkomendasikan oleh pakar kesehatan, antara lain sebelum menyiapkan makanan, selama menyiapkan makanan, setalah menyiapkan makanan, sebelum dan sesudah menjaga seseorang yang sakit daiare atau muntah di rumah, serta setelah menggunakan toilet (UNICEF, 2022). Dalam rangka mencapai pembangunan berkelanjutan pada poin ke-6 ”akses air bersih dan sanitasi”, program mencuci tangan menggunakan sabun dengan baik dan benar sudah menjadi salah satu prioritas pemerintah Indonesia.
Maka dari itu, pengabdian masyarakat dengan topik sanitasi dan air bersih pada sekolah dasar sesuai dengan urgensi serta rencana pembangunan berkelanjutan. Mahasiswa Universitas Indonesia yang tergabung dalam Meloka Sekitar mengajak siswa RPTRA Seruni dan SaungElmu untuk praktik cuci tangan pakai sabun. Selain itu, sosialisasi kepada masyarakat sekitar terkait Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS) juga telah dilaksanakan dan mendapatkan respon positif.
ADVERTISEMENT
Orang tua siswa dari Maulana mengungkapkan bahwa kegiatan seperti ini penting dilaksanakan secara rutin karena anak-anak belum paham terkait kebersihan terutama sebelum makan. Harapannya, akan banyak kegiatan dengan metode praktik secara langsung untuk anak. Beliau berpendapat bahwa anak cenderung lebih tertarik dan mudah mengingat sesuatu jika diajarkan dengan praktik secara langsung, bukan teori belaka.
Antusiasme warga sekitar dan warga terhadap kegiatan ini mendapatkan respon yang positif. Selain itu, mahasiswa juga dapat menyalurkan pengetahuan yang mereka miliki untuk membantu meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Diharapkan kegiatan ini dapat berlangsung berkala dengan tambahan beberapa topik lainnya (MA).