Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Inspirasi Tanpa Batas dari Perbatasan
20 Agustus 2018 12:01 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
Tulisan dari Malvino Aprialdy tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Beberapa waktu terakhir, berbagai platform media online nasional terus memberitakan aksi heroik Yohanes Ande Kala (Joni), bocah asal Desa Silawan, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT). Siapa yang tidak tersihir dengan aksi heroiknya? di saat Sang Saka Merah Putih terancam tidak dapat berkibar di ujung tiang perbatasan Indonesia-Timor Leste, Joni dengan inisiatifnya segera memanjat tiang bendera untuk mengambil tali yang putus. Pagi itu Joni tidak hanya menyelamatkan muka pasukan paskibraka di HUT RI ke 73 tersebut, Joni menyelamatkan harga diri dan martabat Indonesia di ujung perbatasan Indonesia – Timor Leste.
ADVERTISEMENT
Sebagai salah satu orang yang turut hadir menyaksikan peristiwa tersebut, aksi heroik Joni merupakan salah satu bagian dari berbagai kepingan inspirasi yang saya temukan di Belu. Kehadiran saya dan 31 rekan Sekolah Dinas Luar Negeri (SESDILU) ke 61 di Belu selama 5 hari di Kabupaten Belu merupakan bagian dari program Community Service. Tujuan kami awalnya untuk berbagi pengalaman kepada para pelajar di Belu, berakhir dengan kami yang terinspirasi oleh para pelajar di Belu.
Susana Belajar di Belu (sumber: foto pribadi)
ADVERTISEMENT
Ketika kami ditugaskan untuk berbagi pengalaman di kelas 10 (1 SMA), kami sejujurnya tidak memiliki pengetahuan sejauh mana pelajar kelas 10 memiliki pengetahuan mengenai hubungan luar negeri. Begitu memulai kelas, tidak butuh waktu lama bagi kami untuk tercengang betapa para pelajar memiliki pengetahuan dasar mengenai sejarah hubungan luar negeri. Mereka paham apa itu poitik luar negeri bebas aktif, apa itu Alinea ke 4 UUD 1945 yang menjadi dasar hubungan luar negeri, apa itu organisasi internasional, dll. Yang lebih hebat lagi semua itu mereka sampaikan dengan suara lantang dan mata yang tajam, tidak ada keraguan.
Ketika kami minta para pelajar untuk simulasi promosi Indonesia di luar negeri, mereka melakukannya dengan sangat antusias, yang lebih mencengangkan mereka tidak hanya mempromosikan NTT, melainkan mempromosikan Indonesia secara keseluruhan. Mungkin tidak banyak dari mereka yang sudah bepergian keluar NTT, tapi pengetahuan mereka tentang apa itu Indonesia, menunjukkan kecintaan mereka terhadap Indonesia yang tidak mengenal batas.
ADVERTISEMENT
Diskusi kami dengan para guru dan pelajar merefleksikan bahwa para pelajar memiliki rasa keingintahuan yang sangat besar, keinginan mereka untuk terus belajar melampaui keterbatasan fasililitas yang mereka miliki. Berkali-kali mereka sampaikan keinginan untuk memiliki buku-buku yang lebih banyak, akses internet untuk informasi, dan kesempatan-kesempatan beasiswa. Kesemuanya menunjukkan keinginan tanpa batas untuk menempuh Pendidikan setinggi mungkin, mimpi yang tidak mengenal batas.
Anak SMP Belu (sumber: foto pribadi)
ADVERTISEMENT
Kunjungan kami ke Belu juga semakin menegaskan pentingnya program percepatan pembangunan infratsruktur yang diprioritaskan oleh Bapak Presiden Joko Widodo. Sesungguhnya ketertinggalan daerah perbatasan bukanlah dari kualitas sumber daya manusianya, melainkan keterbatasan infrastrukturnya. Ketika keadilan sosial telah merata sampai daerah perbatasan, maka kemajuan Indonesia bukanlah sebuah angan dan mimpi lagi.
Pengalaman kami ke Belu ini memberikan pelajaran yang berharga, persahabatan dan inspirasi yang tidak cukup dituangkan dengan kata-kata. Setidaknya bagi saya pribadi, kunjungan ke Belu telah memberikan inspirasi bahwa belajar tidak mengenal batasan, tidak ada finish line untuk belajar. Suasana sekolah dan pembelajaran di Belu pun merupakan sebuah perasaan nostalgia suasana sekolah dan belajar yang memperkaya diri kita, jauh dari suasana sekolah yang diperlihatkan oleh banyak sinteron dimana hedonisme yang ditonjolkan.
ADVERTISEMENT
Ingin terinspirasi? Datanglah ke Belu, hiruplah udara persahabatan dan inspirasi di Belu, setidaknya kita akan sedikit tersadar, kitalah manusia di kota besar yang banyak tertinggal dari mereka.