4 Cara Melatih Toilet Training pada Anak Usia 2-4 Tahun

Ilustrasi cara melatih toilet training pada anak usia 2-4 tahun (Sumber: Pexels)

Saat anak memasuki usia balita, saatnya kamu mengetahui nih bagaimana cara melatih toilet training pada anak usia 2-4 tahun.

Mengajari si kecil untuk bisa memakai toilet sendiri atau yang disebut juga dengan toilet training ini merupakan hal yang sangat penting. Meski begitu, enggak bisa dipungkiri kalau dalam prosesnya membutuhkan dan adaptasi yang enggak sebentar.

Tapi, kalau kamu mau bersabar, pada akhirnya tahapan toilet training pada si kecil ini bisa dilalui dengan lancar kok, Ma!

Biar kamu enggak bingung, bakal Mama jelaskan dulu sedikit mengenai toilet training ini, ya!

Mengutip dari laman Parents, toilet training adalah proses belajar anak untuk buang air kecil maupun buang air besar di toilet, seperti halnya orang dewasa. Jadi, di fase ini anak akan dibiasakan untuk enggak lagi buang air di popok seperti yang selama ini dilakukannya.

Menurut laman resmi Mayo Clinic, tingkat keberhasilan toilet training enggak hanya dilihat dari usia anak, tapi tergantung pula pada perkembangan, perilaku, dan kebiasaan si kecil. Ada anak yang sudah terlihat siap melakukan toilet training di usia 18 bulan, tapi ada juga yang mungkin baru terlihat mampu diajari toilet training menjelang usia 3 tahun.

Namun, rata-rata anak sudah bisa dilatih buang air sendiri di toilet saat usianya memasuki 2 tahun. Jadi bisa dibilang, kesiapan tiap anak mungkin akan berbeda-beda ya Ma, tergantung dari individunya.

Terdapat beberapa tanda anak sudah siap diajarkan toilet training menurut laman Pregnancy Birth Baby, mulai dari anak mulai menunjukkan rasa enggak betah saat popoknya penuh atau kotor, mulai berekspresi saat ingin buang air, menyatakan secara verbal maupun perilaku saat dia ingin BAB atau BAK, waktu buang airnya lebih teratur, dan sudah bisa melepas celananya sendiri.

Lantas, bagaimana sih cara melatih toilet training pada anak usia 2-4 tahun? Berikut adalah langkah beserta tipsnya yang telah Mama rangkum dari berbagai sumber. Simak di sini, ya!

Cara Melatih Toilet Training pada Anak Usia 2-4 Tahun

Ilustrasi cara melatih toilet training pada anak usia 2-4 tahun (Sumber: Pexels)

1. Mengenalkan Fungsi Toilet

Pertama-tama yang perlu Mama lakukan adalah mengenalkan apa itu konsep toilet dan bagaimana fungsinya. Sebelumnya, kamu juga bisa menjelaskan pada si kecil bahwa dia enggak akan selamanya bisa buang air kecil maupun buang air besar di popok.

2. Mengajari Bagaimana Cara Penggunaan Toilet

Biar si kecil lebih memahami bagaimana proses toilet training ini, Mama-Mama bisa mengajarinya bagaimana cara penggunaan toilet. Mulai dari mengajarinya duduk dengan benar di kloset, bagaimana menekan tombol flush, mengajari cara membersihkan alat kelaminnya usai buang air, hingga tidak lupa mencuci tangan usai memakai toilet.

3. Memakai Pispot Khusus

Enggak ada salahnya juga untuk Mama-Mama memulai toilet training ini dengan menggunakan pispot khusus untuk si kecil BAK atau BAB. Apabila sudah terbiasa dengan memakai pispot, barulah secara perlahan anak mulai diajarkan buang air sendiri di toilet.

4. Jadikan Sebagai Kebiasaan

Ilustrasi cara melatih toilet training pada anak usia 2-4 tahun (Sumber: Pexels)

Biasanya anak yang sudah siap toilet training, dia akan mengungkapkan kalau dia ingin buang air. Nah, kamu bisa segera mengajaknya ke toilet untuk mulai buang air sendiri.

Mama-Mama juga bisa menerapkan kebiasaan seperti jangan lupa BAK sebelum atau sesudah bangun tidur. Dampingi dulu saat dia memulai rutinitas ini ya, Ma!

Jangan biarkan dia sendirian tanpa pengawasan, guna mencegah anak terpeleset atau jatuh di kamar mandi. Kamu juga bisa segera sigap membantunya, apabila dia mengalami hambatan ketika melakukan toilet training ini.

Berikan anak pujian kalau dia telah melakukan proses toilet training ini dengan baik. Sehingga nanti dia juga akan melewati fase-fase penting lainnya dengan lebih percaya diri.

Itulah dia beberapa cara melatih toilet training pada anak usia 2-4 tahun. Seperti yang telah Mama bilang, mungkin melalui proses ini butuh kesabaran. Tapi, kalau dilakukan secara perlahan dan pasti, semua bakal berjalan dengan lancar kok nantinya.

Semoga informasi ini bermanfaat buatmu ya, Ma!

(AN)