Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.0
Konten dari Pengguna
5 Efek Ibu Hamil Stres dan Menangis, Waspadai Bahayanya
17 Januari 2023 8:21 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Mama Rempong tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Stres dan menangis bisa saja dialami Mama selama kehamilan. Namun, tahukah Mama tentang efek ibu hamil stres dan menangis pada kesehatan janin?
ADVERTISEMENT
Ya, stres yang tidak dikelola dengan baik dan kebiasaan sering menangis akibat stres pada masa kehamilan bisa mempengaruhi kesehatan Mama dan janin yang dikandung.
Maka dari itu, Mama yang sedang mengandung sebaiknya mewaspadai efek samping dari terlalu stres dan sering menangis saat hamil.
Untuk Mama yang ingin mengetahui efek ibu hamil stres dan menangis , yuk simak penjelasan di bawah ini, Ma!
Efek Ibu Hamil Stres dan Menangis
Selama kehamilan berlangsung, Mama lebih rentan stres dibandingkan sebelumnya. Hal ini terjadi akibat adanya perubahan hormon pada tubuh Mama yang mengakibatkan stres, bahkan sangat sensitif dan mudah untuk menangis.
Ada banyak penyebab yang bisa mengakibatkan Mama stres dan menangis, mulai dari perubahan fisik tubuh, perubahan suasana hati yang drastis, banyak pikiran, dan beberapa faktor eksternal lainnya.
ADVERTISEMENT
Meskipun stres dan lebih sensitif adalah hal yang normal pada Mama yang sedang hamil, hal ini tidak bisa dibiarkan begitu karena dapat mempengaruhi kesehatan janin yang sedang Mama kandung.
Dirangkum dari beberapa sumber, berikut berbagai efek ibu hamil stres dan menangis.
1. Lahir Prematur
Dikutip dari Healthline, menangis sesekali sebenarnya tidak mempengaruhi kesehatan janin. Namun, jika menangis disebabkan oleh stres dan depresi yang berkepanjangan, hal ini bisa meningkatkan risiko bayi lahir prematur
Seperti yang Mama ketahui, bayi prematur lebih rawan terkena berbagai macam masalah kesehatan. Maka dari itu, Mama sebaiknya segera mengatasi stres dan depresi yang dirasakan untuk mencegah hal ini terjadi ya, Ma.
2. Bayi Lahir dengan Berat Badan yang Rendah
Stres yang berkepanjangan selama kehamilan sering menyebabkan bayi lahir dengan berat badan yang rendah. Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia, bayi yang dikatakan memiliki berat badan yang rendah adalah bayi dengan berat di bawah 2,5 kg.
ADVERTISEMENT
Stres sering dikaitkan dengan penurunan nafsu makan. Hal ini menyebabkan Mama malas mencukupi kebutuhan nutrisi janin, sehingga ia lahir dengan kondisi berat badan yang rendah.
3. Gangguan Perkembangan Otak Bayi
Mengutip dari Parents, stres dan sering menangis saat hamil juga bisa mengganggu perkembangan otak bayi, Ma. Mengapa demikian? Stres dapat meningkatkan jumlah mikroba pada vagina.
Bertambahnya jumlah mikroba jahat ini dapat menular pada bayi, terlebih jika Mama melahirkan secara normal. Penularan bisa terjadi dan menyebabkan sistem kekebalan tubuh pada bayi yang baru lahir.
Para ahli percaya bahwa mikroba jahat yang berasal dari vagina bisa mengganggu perkembangan saraf dan meningkatkan risiko autisme dan skizofrenia.
4. Masalah Tidur pada Bayi
Tahukah Ma bahwa 40% bayi yang mengalami masalah pada tidur disebabkan oleh ibu yang mengalami stres dan depresi selama kehamilan?
ADVERTISEMENT
Ya, stres dan depresi yang dialami oleh Mama bisa menyebabkan masalah tidur pada bayi.
Ketika Mama stres, hormon kortisol akan meningkat. Hal ini mungkin bisa masuk pada janin. Ketika janin berhasil keluar, ia akan memiliki tingkat hormon kortisol yang tinggi.
Kadar hormon kortisol yang terlalu tinggi bisa menyebabkan gangguan pada tidur bayi.
5. Keguguran
Mengutip Mom Junction, dalam beberapa penelitian, emosi negatif dan depresi yang dimiliki selama kehamilan bisa meningkatkan risiko keguguran atau bayi lahir mati. Hal ini terjadi akibat komplikasi dari berbagai macam masalah kesehatan yang disebabkan oleh depresi dan stres selama kehamilan.
Itu dia efek ibu hamil stres dan menangis yang perlu Mama waspadai. Jika Mama merasakan tanda stres saat hamil , Mama bisa langsung melakukan berbagai macam langkah penanganan untuk mengatasi stres.
ADVERTISEMENT
Stres dan emosi negatif selama kehamilan bisa dikurangi dengan beristirahat yang cukup, aktif berolahraga, tidak menutup diri dari orang lain, kurangi beban pikiran, konsumsi makanan sehat, hingga melakukan aktivitas yang menyenangkan.
Segera lakukan langkah-langkah ini untuk mencegah munculnya efek negatif dari stres dan depresi ya, Ma.
(SAI)