Apa Itu Blighted Ovum? Ini Penyebab dan Ciri-cirinya

Konten dari Pengguna
9 Maret 2023 14:19 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Mama Rempong tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Blighted ovum adalah salah satu masalah kehamilan yang perlu diwaspadai. Foto: Pexels.com
zoom-in-whitePerbesar
Blighted ovum adalah salah satu masalah kehamilan yang perlu diwaspadai. Foto: Pexels.com
ADVERTISEMENT
Blighted ovum adalah salah satu masalah kehamilan yang perlu diwaspadai, Ma. Blighted ovum biasanya mempunyai gejala yang hampir sama dengan kehamilan biasa, sehingga jarang diketahui.
ADVERTISEMENT
Blighted ovum juga sering disebut sebagai hamil kosong atau kehamilan anembrionik. Kondisi ini ditandai dengan tidak adanya embrio yang berkembang pada kehamilan.
Nah, untuk mengetahui apa saja penyebab blighted ovum dan ciri-cirinya, yuk simak penjelasan di bawah ini, Ma!

Apa Itu Blighted Ovum?

Blighted ovum adalah kondisi yang terjadi ketika embrio tidak pernah atau berhenti berkembang. Foto: Pexels.com
Mengutip dari Mayo Clinic, blighted ovum adalah kondisi yang terjadi ketika embrio tidak pernah atau berhenti berkembang dan tidak mengisi kantung janin atau plasenta. Kondisi ini juga dikenal dengan istilah hamil kosong.
Blighted ovum pada umumnya terjadi di awal kehamilan, bahkan jauh sebelum Mama tahu bahwa sedang hamil. Kondisi ini juga biasanya jarang diketahui karena gejalanya hampir sama dengan tanda awal kehamilan.
Pada kasus blighted ovum, pembuahan sebenarnya tetap terjadi. Sayangnya, proses pembuahan tersebut tidak berkembang menjadi embrio.
ADVERTISEMENT
Plasenta dan kantung embrionik tetaplah terbentuk, tetapi tetap kosong karena tidak ada embrio yang berkembang. Maka dari itu, kondisi ini disebut sebagai hamil kosong atau tidak jadi hamil.

Penyebab Blighted Ovum

Kehamilan dimulai dengan pembelahan sel telur yang telah dibuahi. Sel telur kemudian berkembang menjadi embrio dalam waktu 8-10 hari dan mulai tertanam di dinding rahim.
Setelah itu plasenta mulai terbentuk, sehingga berbagai jenis hormon kehamilan akan mengalami peningkatan. Dalam kasus blighted ovum, sel telur yang telah dibuahi tidak akan berkembang menjadi embrio atau akan berhenti berkembang.
Dikutip dari Healthline, penyebab blighted ovum hingga saat ini belum diketahui. Namun, banyak ahli yang percaya bahwa kondisi ini disebabkan oleh kelainan kromosom di dalam sel telur yang dibuahi.
ADVERTISEMENT
Sel telur yang rusak sering kali dikaitkan dengan kelainan pada kromosom 9. Di samping itu, blighted ovum juga diyakini disebabkan oleh rendahnya kualitas sel sperma atau sel telur.

Ciri-ciri Blighted Ovum

Salah satu ciri blighted ovum adalah kram perut yang disertai dengan pendarahan. Foto: Pexels.com
Ketika kondisi ini terjadi, Mama mungkin mengira Mama sedang mengalami menstruasi yang lebih berat dari biasanya. Gejala blighted ovum juga pada umumnya hampir sama dengan tanda awal kehamilan, seperti:
Saat blighted ovum akan berakhir, gejalanya bisa berupa keguguran, seperti:
Blighted ovum biasanya hanya bisa diketahui melalui USG. USG akan memberikan hasil yang akurat apakah terdapat embrio yang berkembang dalam kantung rahim atau tidak.
ADVERTISEMENT
Untuk mengidentifikasi ada masalah ini atau tidak, ada baiknya Mama langsung memeriksakan diri ke dokter jika mendapatkan hasil kehamilan yang positif.
(SAI)