Konten dari Pengguna

Apa yang Terjadi jika Bayi Minum Air Ketuban? Ketahui Tanda-tandanya

26 Januari 2023 12:57 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Mama Rempong tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi bayi. Foto: Pexels.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bayi. Foto: Pexels.com
ADVERTISEMENT
Apa yang terjadi jika bayi minum air ketuban? Pertanyaan ini mungkin sering terbesit di benak Mama ketika mengkhawatirkan kondisi bayi dalam kandungan.
ADVERTISEMENT
Mendekati hari persalinan, tentunya banyak hal yang Mama khawatirkan, tak terkecuali kondisi janin. Mendengar tentang bayi minum air ketuban tentunya membuat Mama gelisah.
Lantas, benarkah Mama perlu khawatir soal bayi minum air ketuban? Untuk mengetahui jawabannya, yuk simak ulasan mengenai apa yang terjadi jika bayi minum air ketuban di bawah ini. Kenali tanda-tanda yang perlu diwaspadai ya, Ma.

Apa yang Terjadi jika Bayi Minum Air Ketuban?

Apa yang terjadi jika bayi minum air ketuban? Pada dasarnya, kondisi ini normal. Namun, jika bayi meminum
Dikutip dari Medical News Today, air ketuban adalah cairan yang terletak pada bagian kantung ketuban, tempat bayi tumbuh dan berkembang. Cairan ini mengelilingi seluruh bagian ketuban.
Air ketuban berfungsi untuk melindungi bayi dalam kandungan, mengontrol suhu, serta mendukung perkembangan otot dan tulangnya. Hal ini diperoleh dari nutrisi, hormon, dan antibodi yang terdapat dalam air ketuban.
ADVERTISEMENT
Air ketuban biasanya akan muncul pada beberapa awal kehamilan. Memiliki terlalu sedikit atau terlalu banyak cairan ketuban dapat menyebabkan masalah bagi kehamilan dan kesehatan bayi dalam perut, Ma.
Lantas, apa yang terjadi jika bayi minum air ketuban? Pada dasarnya, bayi dalam kandungan memang meminum air ketuban ketika lahir.
Hal ini dapat membantunya dalam berlatih untuk menelan serta meningkatkan kemampuan sistem pencernaannya. Janin biasanya akan meminum sekitar satu liter air ketuban.
Apabila bayi tidak meminum atau menyerap air ketuban dalam jumlah yang cukup, ini akan mengalami polyhydramnios. Polyhydramnios adalah kondisi ketika terlalu banyak air ketuban dalam kantung ketuban.
Meskipun tandanya sangatlah samar, bayi meminum air ketuban pada setiap gerak pernapasannya. Maka tak heran ketika ia lahir, bayi akan memiliki cairan ketuban pada saluran pernapasan.
ADVERTISEMENT
Meskipun janin normalnya meminum air ketuban, ada beberapa tanda yang perlu dikhawatirkan. Bayi bisa saja mengalami keracunan air ketuban jika air ketuban yang diminumnya bercampur dengan zat mekonium.

Apa Itu Keracunan Air Ketuban?

Bayi minum air ketuban bisa berbahaya jika air ketuban tercampur dengan mekonium. Foto: Pexels.com
Mengutip dari Very Well Family, keracunan air ketubanan adalah kondisi ketika menghirup atau menyerap cairan ketuban yang terkontaminasi dengan mekonium. Mekonium adalah zat tebal bertekstur kental yang sering dikenal dengan feses pertama bayi.
Gangguan ini biasanya terjadi pada saat sebelum atau selama proses persalinan berlangsung. Mekonium bisa terjadi ketika janin mengalami stres yang menyebabkan hipoksia.
Hipoksia merupakan kondisi ketika kadar oksigen pada sel-sel tubuh. Kondisi ini bisa memicu janin mengeluarkan mekonium saat masih dalam rahim.
Akibatnya, air ketuban yang mengelilingi janin pun bercampur dengan mekonium. Hal ini bisa menyebabkan aspirasi mekonium atau meconium aspiration syndrome (MAS).
ADVERTISEMENT
Gangguan ini menyebabkan bayi kesulitan bernapas. Bayi juga akan memberikan beberapa tanda, seperti:
Beberapa komplikasi yang diakibatkan oleh MAS adalah pneumothora, kerusakan otak, dan gangguan pada saluran pencernaan.
Berdasarkan penjelasan di atas, Mama bisa mengetahui bahwa bayi meminum air ketuban adalah hal normal. Namun, jika air ketuban terkontaminasi dengan mekonium, hal ini bisa menyebabkan gangguan kesehatan yang serius.
(SAI)