Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Air Ketuban: Ciri-Ciri dan Perbedaannya dengan Keputihan
5 Juli 2022 18:24 WIB
·
waktu baca 6 menitTulisan dari Artikel Kesehatan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Air ketuban dapat disebut juga dengan cairan amniotik yang berfungsi sebagai pelindung janin selama masa kehamilan berlangsung. Maka itu, penting bagi ibu hamil untuk menjaga air ketuban agar tidak mengalami kelainan, pecah dini, dan kondisi lainnya.
ADVERTISEMENT
Tentu bukan hal yang mudah untuk menjaga kesehatan air ketuban. Dokter kandungan sendiri menganjurkan agar ibu hamil tetap mengatur pola makanan yang mengandung gizi seimbang.
Lantas, apa saja fungsi air ketuban ? Berikut informasinya, seperti yang dikutip dari laman Hermina Hospitals.
ADVERTISEMENT
Melihat dari fungsi-fungsi di atas, dapat diketahui bahwa air ketuban memiliki peran yang sangat penting. Simak informasinya pada artikel di bawah ini.
Air Ketuban Seperti Apa?
Menurut buku Wonderpa - Indahnya Pendampingan karangan C. Trihendradi, Indarto, air ketuban adalah cairan amniotik yang mengelilingi bayi selama kehamilan. Ketika waktu persalinan tiba, kantong ketuban pecah secara alami dan air ketuban keluar melalui vagina.
Sayang ada beberapa kasus yang menyebabkan sang ibu mengalami kondisi ketuban pecah dini. Sebagai informasi, ketuban pecah dini adalah keadaan pecahnya selaput ketuban sebelum terjadinya proses persalinan pada kehamilan aterm.
Selaput ketuban sendiri terdiri dari dua lapisan, di antaranya lapisan amnion di sebelah dalam dan lapisan khorion di sebelah luarnya. Biasanya pemicu pecahnya selaput tersebut adalah tekanan dalam rahim, seperti kehamilan kembar, infeksi, dan lain sebagainya.
ADVERTISEMENT
Supaya ibu hamil bisa berjaga-jaga, berikut tiga golongan usia rawan air ketuban pecah, yakni:
Untuk meminimalisasi terjadinya kondisi ketuban pecah dini, kelainan, dan lain sebagainya. Berikut beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menjaga air ketuban, seperti yang dikutip dari laman National Health Service, di antaranya:
ADVERTISEMENT
Ciri-Ciri Air Ketuban Merembes Seperti Apa?
Selain itu, mencegah pecahnya air ketuban dapat dilakukan dengan mengetahui ciri-ciri air ketuban merembes . Pasalnya, tidak sedikit ibu hamil yang tidak bisa membedakan keluarnya air ketuban dengan urine.
Maka itu, penting untuk mengetahui secara lebih rinci apa saja ciri-ciri air ketuban merembes atau pecah. Untuk lebih jelas, berikut informasinya, seperti yang dikutip dari laman Very Well Family dan Healthline.
1. Warnanya yang berubah
Ciri-ciri air ketuban yang merembes lebih awal bisa dilihat juga dari warnanya. Pada normalnya, air ketuban memiliki warna bening, tetapi ketika mengalami pecah dini, terdapat bintik putih, berlendir, bahkan keluar sedikit darah.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, warna air ketuban juga akan berubah apabila mengalami gangguan pada janin. Menurut Mayo Clinic, apabila warna air ketuban tersebut hijau atau kecokelatan, dapat menunjukkan kalau bayi telah mengeluarkan mekonikum atau buang air besar pertamanya pada rahim.
2. Bau yang tidak sedap
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, air ketuban merupakan cairan bening yang pada umumnya tidak memiliki bau dan teksturnya cukup jernih. Namun, jika air ketuban merembes lebih awal dari waktu persalinan, bau yang dihasilkan cukup menyengat dan tidak sedap.
Sebagai informasi, ibu mengandung yang mengonsumsi alkohol, merokok, memiliki riwayat operasi serviks, atau mempunyai riwayat komplikasi pada kehamilan sebelumnya memiliki risiko lebih tinggi mengalami pecah air ketuban lebih dini.
3. Biasanya terjadi kontraksi
Ciri-ciri lain air ketuban merembes yakni terjadinya kontraksi. Sebagai informasi, kontraksi adalah kondisi di mana perut ibu hamil mengencang dan mengeras. Apabila cairan yang keluar dari vagina disertai dengan kontraksi, hal tersebut dapat diyakini sebagai kondisi di mana air ketuban mulai merembes atau pecah.
ADVERTISEMENT
4. Adanya suara letupan
Ketika air ketuban mulai merembes, ibu hamil dapat merasakan adanya letupan di dalam rahimnya. Suara letupan tersebut berbunyi seperti sedang ada yang mengetuk kantung ketubannya.
Apabila ciri-ciri air ketuban merembes yang ada di atas tidak diwaspadai dengan semestinya, hal ini bisa menyebabkan risiko yang tinggi untuk ibu hamil dan janinnya.
Menurut laman Rumah Sakit Ibu dan Anak Puri Bunda, air ketuban yang merembes atau bocor pada trimester pertama dan kedua dapat menyebabkan komplikasi serius, seperti keguguran, cacat lahir, lahir prematur, hingga yang paling fatal adalah kematian bayi.
Sementara itu, kehilangan air ketuban dalam jumlah besar di trimester ketiga akan menyebabkan ibu hamil kesulitan dalam proses persalinan nanti. Pasalnya, hal ini bisa memicu tali pusar teremas dan pada akhirnya aliran oksigen ke janin mengalami penghambatan.
ADVERTISEMENT
Apa Perbedaan Keputihan dan Air Ketuban?
Air ketuban merupakan cairan yang terkadang memiliki tekstur seperti keputihan, yakni berlendir. Oleh karena itu, tidak sedikit ibu hamil yang tidak bisa membedakan air ketuban dan keputihan. Meskipun begitu, kedua cairan ini memiliki perbedaan yang sangat jelas.
Menurut laman Romper, konsistensi air ketuban biasanya sangat cair, hampir mirip seperti urine. Terkadang, air ketuban juga disertai lendir layaknya keputihan. Namun, air ketuban memiliki warna yang lebih jernih dan tidak berbau.
Jika dilihat dari segi volumenya, air ketuban biasanya keluar dalam jumlah yang lebih banyak. Jadi, begitu kantung ketuban pecah atau merembes, cairan tersebut akan keluar melalui vagina. Biasanya, kondisi ini berlangsung intens layaknya sebuah kontraksi.
ADVERTISEMENT
Tidak hanya itu, air ketuban biasanya tidak bisa dikontrol. Hal ini tentu berbeda dengan keputihan yang pada umumnya muncul hanya sesekali saja.
(JA)
Live Update
Mantan Menteri Perdagangan RI Tom Lembong menjalani sidang putusan praperadilan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (26/11). Gugatan praperadilan ini merupakan bentuk perlawanan Tom Lembong usai ditetapkan sebagai tersangka oleh Kejagung.
Updated 26 November 2024, 10:01 WIB
Aktifkan Notifikasi Breaking News Ini