Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Mengenal Apa Itu Air Ketuban dan Cara Menjaganya dengan Tepat
4 Juli 2022 18:11 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Artikel Kesehatan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Apa itu air ketuban? Dalam ilmu kedokteran, air ketuban adalah cairan pelindung janin yang berada di rahim selama masa kehamilan. Selain menjadi pelindung, air ketuban juga bermanfaat untuk menunjang perkembangan organ janin, menjaga suhu tetap stabil, dan lainnya.
ADVERTISEMENT
Perlu diketahui bahwa air ketuban memang bukan air biasa pada umumnya. Oleh karena itu, ada berbagai macam kandungan dan unsur penting yang ada di dalamnya, seperti nutrisi, hormon, hingga antibodi. Lebih lengkapnya, berikut fungsi air ketuban seperti yang dikutip dari laman Hermina Hospitals, di antaranya:
ADVERTISEMENT
Apa Itu Air Ketuban?
Menurut buku Wonderpa - Indahnya Pendampingan karangan C. Trihendradi, Indarto, air ketuban adalah cairan amniotik yang mengelilingi bayi selama kehamilan. Ketika waktu persalinan tiba, kantong ketuban pecah secara alami dan air ketuban keluar melalui vagina.
Namun, pada kondisi tertentu, ibu hamil akan mengalami ketuban pecah dini. Menyadur buku Ajar Ketuban Pecah Dini karangan Ketut Surya Negara, ketuban pecah dini adalah keadaan pecahnya selaput ketuban sebelum terjadinya proses persalinan pada kehamilan aterm.
Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan volume air ketuban. Pasalnya, air ketuban tidak terus sama dari minggu ke minggu kehamilan. Saat usia kehamilan mulai memasuki usia 25 tahun, rata-rata air ketuban di dalam rahim 239 ml yang kemudian meningkat jadi 984 ml pada usia kehamilan 33 minggu.
ADVERTISEMENT
Sebetulnya, untuk mengetahui apakah air ketuban normal atau tidak dapat ditentukan dengan melihat warna dari air ketuban tersebut. Apabila air berkurang, warnanya menjadi lebih keruh. Jika tidak keruh, kondisi ini menunjukkan bahwa air ketuban sudah mencakup nutrisi dan oksigen yang cukup.
Adapun kasus air ketuban berwarna cokelat dan kemerahan yang menandakan bahwa janin mengalami kondisi yang tidak baik, misalnya kematian, pendarahan rahim, hingga kelahiran prematur. Meski demikian, penumpukan air ketuban yang berlebihan juga bukan kondisi yang baik untuk ibu hamil.
Sebagai informasi, penumpukan air ketuban yang berlebihan disebut dengan polihidramnion. Seperti yang dikutip dari laman Primaya Hospital, polihidramnion dapat terjadi dalam kadar ringan maupun komplikasi yang membahayakan kehamilan.
Adapun risiko terbesar dari polihidramnion, di antaranya:
ADVERTISEMENT
Bagaimana Cara Menjaga Air Ketuban?
Penting untuk bisa mengetahui bagaimana cara menjaga air ketuban agar tidak mengalami kelainan, pecah dini, dan lain sebagainya. Menyadur laman National Health Service, berikut cara-cara menjaga air ketuban, yaitu:
1. Rutin makan makanan bergizi seimbang
Langkah pertama yang dapat dilakukan untuk menjaga air ketuban yakni dengan mengonsumsi makanan bergizi seimbang. Makanan yang disarankan untuk dikonsumi ialah sayur, buah, dan lain sebagainya.
2. Mengonsumsi suplemen vitamin C
Menyadur studi Iranian Red Crescent Medical Journal, mengonsumsi suplemen vitamin C setelah usia kehamilan 14 minggu dapat mencegah ketuban pecah dini pada ibu hamil. Meski demikian, tetap perhatikan dosis pemberian suplemen vitamin C tersebut.
3. Melakukan olahraga ringan
Ibu yang mengandung bukan berarti harus terus-menerus berbaring di tempat tidur dan berdiam diri. Olahraga ringan selama 35-45 menit jadi salah satu langkah menjaga volume air ketuban. Pasalnya, olahraga membantu peredaran darah meningkat secara otomatis.
ADVERTISEMENT
(JA)
Live Update
Mantan Menteri Perdagangan RI Tom Lembong menjalani sidang putusan praperadilan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (26/11). Gugatan praperadilan ini merupakan bentuk perlawanan Tom Lembong usai ditetapkan sebagai tersangka oleh Kejagung.
Updated 26 November 2024, 12:00 WIB
Aktifkan Notifikasi Breaking News Ini