Konten dari Pengguna

Bayi Ngorok Apakah Wajar? Ini Penjelasannya

10 Januari 2023 12:58 WIB
Ā·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Mama Rempong tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi bayi ngorok saat tidur. Foto: Pexels.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bayi ngorok saat tidur. Foto: Pexels.com
ADVERTISEMENT
Mama mungkin pernah mendengar bayi ngorok ketika ia sedang tertidur. Lantas, Mama mungkin bertanya-tanya bayi ngorok apakah wajar atau tidak.
ADVERTISEMENT
Mendengkur atau ngorok adalah kondisi ketika keluarnya suara saat tidur, yang terjadi akibat sumbatan udara pada mulut dan hidung dan penyempitan saluran pernapasan. Semakin tersumbat saluran pernapasan, semakin keras pula dengkuran yang dikeluarkan.
Tidak hanya terjadi pada orang dewasa, mendengkur juga bisa terjadi pada bayi. Namun, apakah mendengkur pada bayi adalah normal atau sebaliknya? Untuk menemukan jawabannya, simak penjelasan di bawah ini ya, Ma.

Bayi Ngorok Apakah Wajar?

Bayi ngorok apakah wajar? Ya, selama bayi ngorok dengan lembut, teratur, dan tidak disertai dengan gejala berat. Foto: Pexels.com
Mama yang mendengar bayi ngorok mungkin khawatir dengan kenyamanan serta kesehatan bayi. Dikutip dari laman Today's Parents, mendengkur atau ngorok adalah hal normal dan wajar dialami oleh bayi, terlebih pada bayi yang baru lahir.
Bayi biasanya akan mendengkur karena saluran pernapasannya yang masih kecil dan sempit. Ketika saluran ini dibaluri oleh lendir dan cairan alami hidung, udara akan melewati hambatan ini, sehingga menyebabkan munculnya getaran.
ADVERTISEMENT
Setiap getaran yang berbeda akan menyebabkan bayi mengeluarkan suara mendengkur ketika dirinya sedang tertidur. Selain itu, ada beberapa pemicu penyempitan saluran pernapasan lainnya.
Penyempitan saluran pernapasan juga bisa disebabkan oleh amandel. Amandel pada bayi bisa menyebabkan saluran pernapasan mengalami penyempitan secara drastis. Hal ini membuat bayi akan mendengkur.
Mendengkur juga biasanya disebabkan oleh pilek dan reaksi alergi bayi terhadap benda asing tertentu. Jika disebabkan oleh kedua faktor tersebut, Mama tak perlu khawatir dan harus berfokus pada penyembuhan bayi.
Selain mendengkur, Mama juga mungkin akan memperhatikan bahwa bayi Mama bernapas dengan cepat, sehingga menghasilkan suara yang khas.
Hal ini juga biasanya tergolong wajar, terlebih ada bayi yang baru lahir. Bayi yang baru lahir biasanya akan menarik napas sebanyak 30-40 tarikan napas per menit, sehingga membuat napasnya terdengar sangat cepat.
ADVERTISEMENT

Kapan Harus Khawatir soal Bayi Ngorok?

Bayi ngorok perlu dikhawatirkan apabila disertai dengan gejala berat. Foto: Pexels.com
Meskipun terbilang normal, Mama juga perlu memperhatikan gejala bayi ketika mendengkur. Ada beberapa gejala yang menyertai dan menandakan adanya gangguan kesehatan pada bayi.
Dikutip dari Very Well Family, ketika bayi mendengkur dengan berat ditambah dengan gejala lain, seperti tidur mulut terbuka dan tidak memiliki tidur yang nyenyak, bayi mungkin mengidap sleep apnea.
Sleep apnea pada bayi adalah kondisi yang ditandai dengan bayi berhenti bernapas selama lebih dari 20 detik. Hal ini biasanya terjadi pada bayi yang prematur, tetapi tidak menutup kemungkinan akan dialami oleh bayi yang lahir secara normal.
Jika bayi mengeluarkan dengkuran yang keras dan terus-menerus setiap malam dengan gejala terkait seperti, bernapas lewat mulut, terengah-engah, apnea, sulit bangun di pagi hari dan mudah lelah di siang hari, Mama perlu membawanya segera di dokter.
ADVERTISEMENT
Sleep apnea bisa menyebabkan kurang tidur pada bayi. Kurang tidur pada bayi akan memengaruhi perilaku, fokus, dan perhatian bayi.
Maka dari itu, Mama sebaiknya segera memeriksakan bayi Mama ke dokter apabila mengalami sejumlah gejala di atas.
(SAI)