Konten dari Pengguna

Cara Menghitung Masa Subur dengan Kalender? Ini Jawabannya!

7 Juli 2021 15:48 WIB
·
waktu baca 4 menit
clock
Diperbarui 13 Agustus 2021 13:59 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Mama Rempong tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Kalender Masa Subur. Foto: Freepik
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Kalender Masa Subur. Foto: Freepik
ADVERTISEMENT
Selain kalkulator masa subur, ada juga cara menghitung masa subur dengan kalender. Pada dasarnya, keduanya sama saja, lho. Mereka memanfaatkan hari-hari tertentu di antara siklus menstruasi untuk menentukan masa subur.
ADVERTISEMENT
Bagi kamu yang masih bingung menghitung masa subur dengan kalender padahal sedang ingin memaksimalkan potensi kehamilan, tenang saja, kebingungan itu akan segera Mama bantu jawab di sini.
Karena belakangan banyak juga teman yang baru merencanakan kehamilan dan mempertanyakan cara menghitung masa subur mereka, Mama akan meluaskan manfaat dari informasi yang Mama pahami itu kepada kamu.
Nah, sebenarnya sudah tahukah kamu apa itu kalender masa subur? Jika belum, sudah saatnya memahaminya ya sebelum kita lanjut ke cara menghitung.
Dari laman VeryWell Family, kalender masa subur merupakan salah satu alat memprediksi waktu bagi tubuh wanita untuk berovulasi.
Ilustrasi Kalender Masa Subur. Foto: Freepik

Siklus Menstruasi dan Ovulasi

Penggunaan kalender untuk menghitung masa subur didasari oleh panjang siklus menstruasi kita dan perkiraan waktu ovulasi. Lalu apa itu siklus menstruasi dan ovulasi? Your Fertility menuliskan, siklus menstruasi dimulai pada hari pertama menstruasi dan berakhir sehari sebelum periode berikutnya kembali dimulai.
ADVERTISEMENT
Panjang siklus yang dianggap normal yaitu di antara 21 dan 35 hari. Mereka dapat bervariasi pada tubuh seorang wanita dari satu siklus ke siklus berikutnya. Sementara itu, ovulasi adalah tahapan ketika ovarium kita melepaskan sel-sel telur yang telah matang.
Tahapan ovulasi itulah yang berkaitan dengan masa subur kamu. Masa subur biasanya akan terjadi di sekitar 5 hari menjelang ovulasi. Ketika siklus menstruasi dan ovulasi sudah diketahui, baru deh kita bisa menemukan waktu terbaik dalam berhubungan intim agar segera hamil.
Selanjutnya, yuk kita beralih pada cara menghitung masa subur dengan kalender!

Cara Menghitung Masa Subur dengan Kalender

Ilustrasi Kalender Masa Subur. Foto: Freepik
Dalam laman Your Fertility, menghitung masa subur menggunakan kalender dapat dilakukan dengan beberapa tahapan.
ADVERTISEMENT
1. Temukan Siklus Menstruasi Rata-Rata
Penghitungan masa subur bisa kamu mulai dengan menandai siklus menstruasi untuk mendapatkan siklus rata-rata. Kamu harus menandai hari pertama menstruasi dan hari terakhir menjelang periode menstruasi berikutnya. Jumlah hari yang ada itulah yang merupakan siklus menstruasi.
Kamu bisa menggunakan kalender dalam bentuk fisik ataupun kalender di dalam ponsel pintar, ya. Demi mendapatkan siklus menstruasi yang tepat, kamu disarankan rutin menandai selama 6 sampai 12 bulan.
Setelah didapatkan datanya, kita bisa menemukan panjang siklus menstruasi rata-rata. Misalnya, siklus menstruasi Mama bervariasi di antara 28 hari, 32 hari, dan 27 hari. Berarti, Mama bisa menemukan siklus rata-rata dengan cara berikut.
(28+32+27) : 3 = 29 hari.
Jadi, siklus menstruasi Mama rata-rata berlangsung selama 29 hari.
Ilustrasi Kalender Masa Subur. Foto: Freepik
2. Melacak Waktu Ovulasi dan Hari Paling Subur
ADVERTISEMENT
Dari siklus rata-rata itu, kita bisa melacak waktu ovulasi (pelepasan sel telur yang matang) dan hari-hari paling subur untuk berhubungan intim. Berikut patokan yang ditetapkan oleh Your Fertility.
Ovulasi dimulai sekitar hari ke-14
Hari-hari paling subur adalah hari ke-12, 13, dan 14
Ovulasi dimulai sekitar hari ke-21
Hari-hari paling subur adalah hari ke-19, 20, dan 21
Ovulasi dimulai sekitar hari ke-7
Hari-hari paling subur adalah hari ke-5, 6, dan 7
Selain dari Your Fertility, ada pula informasi yang dibagikan oleh Planned Parenthood untuk melacak masa kesuburan melalui kalender. Ketika siklus menstruasi telah ditandai, kamu bisa menghitung masa subur pertama dan masa subur terakhir.
Ilustrasi Kalender Masa Subur. Foto: Freepik
ADVERTISEMENT
Masa subur pertama= siklus menstruasi terpendek – 18
Contohnya, jika siklus menstruasi terpendek Mama adalah 28 hari, berarti hari pertama masa subur Mama adalah 28 dikurangi 18, yaitu hari ke-10.
Ketika sudah didapat hasilnya tersebut, Mama bisa menandai dengan tanda X di kalender pada 10 hari setelah hari pertama menstruasi sebagai tanda masa subur pertama dimulai.
Masa subur terakhir = siklus menstruasi terpanjang – 11
Contohnya, jika siklus menstruasi terpanjang Mama adalah 32 hari, berarti hari terakhir masa subur Mama adalah 32 dikurangi 11, yaitu hari ke 21.
Ketika sudah diketahui hari terakhir, Mama kembali bisa memberi tanda X di kalender pada hari ke-21 setelah hari pertama menstruasi sebagai tanda berakhirnya masa subur Mama.
ADVERTISEMENT
Jadi, dari sana ditemukan bahwa masa subur Mama berkisar di antara hari ke-10 sampai hari ke-21 dalam siklus menstruasi.
Dari semua informasi yang telah dicantumkan di atas, apakah bisa dimengerti dengan baik? Semoga bisa, ya. Semoga juga kabar kehamilan yang ditunggu, segera datang!
(TMA)