Konten dari Pengguna

ISK pada Bayi dan Beberapa Gejalanya

7 Juni 2022 19:44 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Mama Rempong tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi ISK pada bayi (Sumber: Pexels)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ISK pada bayi (Sumber: Pexels)
ADVERTISEMENT
Bayi yang rewel bisa menandakan kalau dia mengalami gangguan kesehatan, salah satunya mungkin ISK pada bayi.
ADVERTISEMENT
Beberapa gangguan kesehatan yang umum ditemui pada si kecil, sebut saja seperti pilek, demam, maupun ruam. Bisa dibilang, keluhan beberapa penyakit ini masih bisa kita lihat apa saja gejalanya ya, Ma.
Berbeda nih halnya dengan infeksi saluran kemih (ISK) yang gejalanya mungkin agak sulit terlihat. Meski begitu, kita tidak boleh meremehkan terjadinya infeksi, termasuk ISK ini.
Infeksi saluran kemih (ISK) merupakan salah satu masalah kesehatan yang cukup sering dialami oleh bayi serta anak-anak. Menurut NCBI, anak perempuan lebih berisiko mengalami ISK dibandingkan anak laki-laki.
Dengan memahami lebih lanjut apa itu ISK dan bagaimana saja gejalanya, bisa membuat Mama-Mama lebih waspada dan dapat mencegah timbulnya infeksi saluran kemih ini.
Lantas, bagaimana detailnya ISK pada bayi ini? Berikut adalah penjelasannya yang telah Mama rangkum dari berbagai sumber ini. Cek di sini, ya!
ADVERTISEMENT

ISK pada Bayi

Ilustrasi ISK pada bayi (Sumber: Pexels)
Perlu Mama-Mama ketahui, sebenarnya infeksi saluran kemih atau ISK merupakan hal yang umum terjadi, terutama pada bayi usia di bawah 1 tahun.
Sistem saluran kemih sendiri memiliki fungsi untuk menyaring dan membuang zat limbah serta cairan berlebih melalui urine. Sebagai catatan, saluran kemih terdiri dari kandung kemih, ginjal, ureter, serta uretra, atau saluran kencing. Bagian-bagian tersebut memiliki peranannya masing-masing.
Menurut laman Raising Children, ISK terjadi ketika bakteri atau kuman masuk ke saluran kemih. Bakteri tersebut nantinya bakal berkembang biak yang bakal mengakibatkan terjadinya infeksi.
ISK biasanya terjadi pada uretra serta kandung kemih. Seperti yang telah Mama jelaskan sebelumnya, ISK umumnya mudah buat diatasi. Akan tetapi kalau tidak segera diobati, infeksi ini bisa naik ke ureter dan ginjal yang nantinya dikhawatirkan bisa menyebabkan kerusakan ginjal atau malah gagal ginjal.
ADVERTISEMENT

Gejala ISK pada Bayi

Dilansir laman Cincinnati Childrens, ada dua jenis ISK yang berbeda, yang paling umum terjadi disebut dengan sistitis. Infeksi tersebut dapat terjadi di uretra serta kandung kemih. Beberapa gejalanya antara lain:
Sementara itu, ada juga ISK yang disebut dengan pielonefritis, yang merupakan infeksi yang terjadi pada ginjal. Anak yang mengalami pielonefritis biasanya perlu mendapatkan penanganan yang lebih khusus. Beberapa gejala di antaranya adalah:
ADVERTISEMENT

Pengobatan ISK pada Bayi

Ilustrasi ISK pada bayi (Sumber: Pexels)
Buat pengobatan ISK pada si kecil, sesungguhnya bisa dilakukan dengan memberikan lebih banyak cairan tubuh yang cukup melalui ASI Mama. Namun, pengobatan ISK juga bisa tergantung dari kondisi tubuh si kecil sendiri.
Kalau keluhannya cukup serius, mungkin dokter bakal meresepkan antibiotik. Untuk bayi berusia di bawah 3 bulan, umumnya bayi bakal diberikan antibiotik melalui infus. Sedangkan, buat bayi berusia 3 bulan, bayi sudah bisa diberikan antibiotik secara langsung.
Hal lain yang perlu diperhatikan supaya bayi terhindar dari ISK adalah dengan selalu menjaga kebersihan popok serta organ intimnya. Sehingga, si kecil tidak rentan terkena dari penyakit ISK tersebut.
Nah, itu dia penjelasan ISK pada bayi serta bagaimana gejalanya. Semoga informasi ini bisa bermanfaat untukmu ya, Ma!
ADVERTISEMENT
(AN)