Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Masa Subur Setelah Haid, Bagaimana Cara Menghitungnya?
22 Mei 2021 15:18 WIB
Tulisan dari Mama Rempong tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Masa subur setelah haid menjadi hal yang wajib diketahui oleh kamu yang ingin segera punya anak atau yang sedang merencanakan kehamilan di dalam waktu dekat.
ADVERTISEMENT
Mengapa demikian? Karena kehamilan terjadi akibat proses pembuahan saat sel telur bertemu sel sperma, masa subur merupakan masa ketika sel telur berada pada keadaan paling siap untuk dibuahi. Fakta tersebut menjadikan masa subur berperan pesar dalam keberhasilan proses pembuahan sehingga menghasilkan embrio.
Pembahasan masa subur setelah haid tidak dapat dilepaskan dari pembahasan tentang haid itu sendiri beserta siklusnya. Berdasarkan penjelasan yang Mama temukan di dalam bukunya Bu Bidan Rahmawati yang judulnya Dasar-Dasar Kebidanan, haid atau menstruasi adalah proses pelepasan dinding rahim yang disertai dengan pendarahan. Proses itu akan terjadi setiap bulan pada tubuh wanita, kecuali pada saat kehamilan.
ADVERTISEMENT
Haid atau menstruasi yang berulang pada setiap bulan berperan dalam membentuk siklus menstruasi. Siklus haid atau menstruasi dapat kamu hitung sejak hari pertama haid sampai hari pertama haid pada bulan berikutnya. Berdasarkan sudut pandang ilmu kebidanan, siklus haid yang dialami oleh wanita pada umumnya berkisar di antara 21 sampai 40 hari, hanya 10 hingga 15 persen wanita yang memiliki siklus haid selama 28 hari.
Ketika kita telah mengetahui perihal siklus haid, di sanalah masa subur setelah haid dapat dideteksi.
Langkah-Langkah Menghitung Masa Subur Setelah Haid
Langkah awal untuk menghitung masa subur setelah haid adalah dengan mengamati siklus haid selama kurang lebih 6 bulan. Selama kalian mengamatinya, Mama sangat sarankan untuk kalian semua agar mencatat siklus itu pada setiap bulannya. Mengapa harus dicatat atau diingat? Hal itu karena durasi siklus berperan cukup penting dalam pengukuran masa subur setelah haid.
ADVERTISEMENT
Untuk mengetahui masa subur setelah haid, kamu perlu mengetahui dua jenis siklus haid. Dua jenis yang Mama maksud di sini adalah siklus haid terpendek dan siklus haid terpanjang.
Dalam perhitungannya, siklus haid terpendek dikurangi dengan angka 18. Sementara itu, siklus haid terpanjang dikurangi dengan angka 11. Pengurangan yang dilakukan terhadap siklus haid terpendek akan menunjukkan hari pertama subur, sedangkan hasil pengurangan yang dilakukan terhadap siklus haid terpanjang akan menunjukkan hari terakhir subur.
Ketika kamu mendapatkan kedua hari tersebut maka dapat dikatakan masa subur setelah haid berada pada rentang di antara hari pertama subur sampai hari terakhir subur.
Contoh Penghitungan Masa Subur Setelah Haid
Untuk memperjelas cara menghitung masa subur setelah haid, Mama akan memberikan hitungan langsung di sini.
ADVERTISEMENT
Kita misalkan di sini siklus haid terpendek Mama adalah 28 hari, sementara siklus haid terpanjang Mama adalah 29 hari. Untuk mendapatkan hasil perhitungan terkait masa subur setelah haid, Mama harus melakukan pengurangan terhadap masing-masing siklus haid itu.
(1) Siklus terpendek dikurangi 18 = Hari Pertama Subur
28 dikurangi 18 = 10
(2) Siklus terpanjang dikurangi 11 = Hari Terakhir Subur
29 dikurangi 11 = 18
Dari kedua hasil pengurangan di atas, Mama telah mendapatkan perhitungan bahwa masa subur Mama berada di antara hari ke-10 hingga ke-18 setelah haid.
Mudah sekali, kan? Jika sudah mengetahui perhitungan masa subur setelah haid, kalian para calon mama yang sedang merencanakan kehamilan dapat mengetahui pula kondisi tersiap dan terbaik untuk persiapan kehamilan. Selamat mencoba ya, Ma!
ADVERTISEMENT
(TMA)