Normalkah Bayi Sering BAB? Ini Penjelasannya!

Konten dari Pengguna
11 Oktober 2022 7:09 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Mama Rempong tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi bayi sering BAB (Sumber: Pexels)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bayi sering BAB (Sumber: Pexels)
ADVERTISEMENT
Bayi sering BAB apakah normal atau kondisi ini perlu diwaspadai?Setelah memiliki bayi, tentu Mama-mama akan banyak pertanyaan mengenai kondisi si kecil. Terlebih yang berkaitan dengan tumbuh kembangnya.
ADVERTISEMENT
Sebagai orang tua, tentunya Mama-mama dan Papa-papa ingin si kecil bertumbuh kembang dengan optimal bukan? Salah satu indikator kesehatan bayi adalah melihat bagaimana BAB-nya, mulai dari tekstur, warna, sampai seberapa sering dia BAB.
Bayi yang normal, umumnya kondisi BAB-nya berwarna kuning atau kecokelatan dengan gumpalan-gumpalan yang agak besar.
Lantas, jika bayi sering BAB apakah hal tersebut normal terjadi? Kalau kamu bingung, yuk simak penjelasannya yang telah Mama rangkum dari berbagai sumber ini.

Bayi Sering BAB

Ilustrasi bayi sering BAB (Sumber: Pexels)
Bagi Mama-mama yang baru saja memiliki bayi, mungkin kamu merasa khawatir saat si kecil sering BAB. Kamu pun jadi bertanya-tanya, apakah kondisi ini normal terjadi?
Sebenarnya hal tersebut normal-normal saja terjadi, apalagi pada bayi baru lahir. Hal tersebut menandakan bahwa bayi telah cukup menerima asupan makanan serta cairan atau ASI.
ADVERTISEMENT
Bayi yang sering BAB juga menandakan bahwa kinerja pencernaannya mulai berjalan dengan baik, sehingga dia tidak mengalami dehidrasi maupun sembelit.
Seberapa sering bayi buang air besar, sesungguhnya akan berbeda-beda sesuai dengan apa yang dia konsumsi. Pada 6 minggu pertama kehidupannya, bayi akan lebih sering BAB, terutama ketika dia usai diberikan ASI. Umumnya bayi bisa BAB hingga 2-4 kali dalam sehari.
Bayi yang diberikan ASI, mungkin tekstur fesesnya lebih cair. Tapi kamu enggak perlu panik dulu ya! Hal ini menandakan bahwa tubuh si kecil sudah menyerap nutrisi ASI-nya lebih baik.
Tekstur BAB bayi pun seiring berjalannya waktu akan menjadi lebih padat. Ketika usianya memasuki 3 bulan.
Sementara itu, bayi baru lahir yang diberikan susu formula, umumnya mempunyai frekuensi BAB 1-4 kali dalam sehari. Akan tetapi, usai satu bulan, frekuensinya bisa menurun menjadi 2 hari sekali.
Ilustrasi bayi sering BAB (Sumber: Pexels)
Berbeda dengan bayi yang diberikan ASI, konsistensi BAB bayi yang mengonsumsi susu formula bentuknya bisa lebih padat.
ADVERTISEMENT
Sesudah bayi mengeluarkan mecconium (feses pertama bayi), warna fesesnya mungkin bakal berubah menjadi warna hijau kekuningan. Kamu enggak perlu panik dulu ya Ma, soalnya hal ini merupakan normal terjadi pada bayi yang mengonsumsi sufor.
Ketika bayi sudah memasuki fase MPASI, tekstur feses bayi juga akan menjadi lebih padat. Mengingat dia sudah mengonsumsi makanan padat selain ASI.
Bisa jadi frekuensi BAB nya pun menjadi berkurang, yakni 1-2 kali dalam sehari.
Akan tetapi, ada kondisi bayi sering BAB menjadi sesuatu hal yang berbahaya, ketika dia mengalami tanda-tanda sebagai berikut:
ADVERTISEMENT
Hal-hal tersebut bisa mengindikasikan adanya gangguan serius pada pencernaan bayi. Sebaiknya kamu segera membawanya ke dokter guna mendapatkan penanganan yang lebih serius.
Itu dia penjelasan bayi sering BAB apakah normal atau tidak. Semoga informasi ini bermanfaat bagimu ya!
(AN)