Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Tekstur Pup Bayi yang Sudah MPASI, Kenapa Lebih Keras Ya?
14 Desember 2021 15:33 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Mama Rempong tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Namanya juga seorang ibu ya, tentunya kita bakalan detail banget soal apapun perubahan di masa tumbuh kembang bayi.
Kadang dengan adanya beberapa perubahan tersebut, membuat Mama-Mama menjadi cemas bahkan hingga bertanya-tanya, apakah perkembangan bayi kita normal atau tidak?
Nah berlaku juga mengenai pola buang air besar (BAB) si kecil. Mulai terjadinya perubahan, tekstur, hingga aroma.
Perubahan tersebut sebenarnya wajar terjadi kok, Ma. Sebab, si kecil sudah mengonsumsi sejumlah makanan, mulai dari sumber energi, protein, sayuran, buah-buahan, serta makanan sehat lainnya. Kondisi ini tentunya berbeda dengan bayi baru lahir yang hanya mengandalkan ASI sebagai sumber nutrisi utamanya.
Lantas bagaimana ya tekstur pup bayi yang sudah MPASI? Biar enggak khawatir lagi, simak penjelasannya di sini yang telah Mama kumpulin dari berbagai sumber ini ya!
ADVERTISEMENT
Tekstur Pup Bayi yang Sudah MPASI
Seperti yang kita ketahui, memasuki usia 6 bulan, bayi akan mulai diperkenalkan dengan makanan padat atau MPASI. Pengenalan makanan padat ini akan berjalan bertahap.
Awalnya dimulai dengan memberikan makanan dengan tekstur yang lembut. Sampai akhirnya pada usia 1 tahun, si kecil mulai bisa mengonsumsi makanan keluarga.
Dengan pemberian berbagai jenis makanan pada si kecil ini, tentu bakal berpengaruh pada pola buang air besar (BAB) nya. Salah satu yang mungkin paling mudah dikenali adalah perubahan teksturnya.
Kalau Mama baca di laman WebMD, ketika bayi mulai mengonsumsi makanan padat, kotorannya akan terlihat lebih tebal, lebih gelap, padat, serta aromanya menjadi lebih bau.
Hal ini disebabkan oleh bayi yang sudah mulai dapat mengonsumsi berbagai jenis makanan dan tidak hanya mengandalkan ASI sebagai sumber nutrisinya.
ADVERTISEMENT
Tekstur atau warna feses bayi juga mungkin akan berubah usai mengonsumsi jenis makanan tertentu, seperti contoh ketika sudah diberi makanan yang mengandung sayuran hijau, pup bayi bisa saja berubah menjadi warna kehijauan.
Menurut informasi di laman Parents, seorang dokter ahli gastoenterologi, yakni Nanci Pittman, menyatakan kalau bayi pada fase MPASI, kemungkinan juga bakal mulai mengalami konstipasi.
“Beberapa makanan tidak akan mudah tercerna. Hal ini normal karena bayi tidak mengunyah makanan mereka dengan baik dan cenderung memroses makanannya dengan cepat di saluran pencernaan,” ujar Nanci.
Bayi juga bisa mengalami sembelit ketika dia tidak cukup mendapatkan cairan. Berikut adalah beberapa tanda bayi sembelit dikutip dari laman Baby Centre:
ADVERTISEMENT
Maka dari itu, disarankan untuk Mama-Mama memberikan makanan yang tinggi serat serta zat besi pada bayi guna mencegah timbulnya konstipasi atau sembelit ini.
Lalu mendekati usia 1 tahun, bentuk feses si kecil bisa jadi berubah lagi, dikarenakan jenis makanan padat yang dikonsumsinya semakin beragam. Meski begitu, kamu tetap perlu berhati-hati dalam pemberian makanan untuk si kecil, supaya mencegah timbulnya alergi atau gangguan pencernaan.
Beberapa jenis makanan seperti kacang-kacangan, beberapa jenis ikan, dan produk susu berisiko menimbulkan alergi pada beberapa anak.
Begitulah Ma, penjelasan mengenai tekstur pup bayi yang sudah MPASI. Dari sini kita jadi semakin tahu kan kalau pemberian makanan pada si kecil akan sangat berpengaruh pada pola buang air besarnya ini.
ADVERTISEMENT
Jadi, pastikan anak untuk selalu mengonsumsi makanan yang tinggi nutrisi demi kesehatan dan tumbuh kembangnya yang baik ya. Semoga informasi ini bermanfaat untukmu.
(AN)