Konten Media Partner

Akhir Tahun 2023, Inflasi di Manado 0,68 Persen, Urutan 11 Tingkat Nasional

2 Januari 2024 19:49 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Harga cabai rawit merah yang mahal menjadi penyumbang terbesar inflasi di Kota Manado, Sulawesi Utara.
zoom-in-whitePerbesar
Harga cabai rawit merah yang mahal menjadi penyumbang terbesar inflasi di Kota Manado, Sulawesi Utara.
ADVERTISEMENT
MANADO - Akhir tahun 2023 atau bulan Desember, Kota Manado mengalami inflasi sebesar 0,68 persen. Angka inflasi ini menempati urutan ke-5 inflasi di Pulau Sulawesi, dan berada di urutan 11 secara nasional.
ADVERTISEMENT
Adapun penyumbang inflasi terbesar pada bulan Desember 2023 yaitu cabai rawit merah atau rica sebesar 0,3500 persen.
Sementara jika dilihat secara year on year, inflasi di Kota Manado sebesar 2,87 persen, sama dengan inflasi tahun kalender yang juga tercatat sebesar 2,87 persen.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), Asim Saputra, menjelaskan jika dari 11 kelompok pengeluaran di Kota Manado, secara year on year sepuluh kelompok pengeluaran mengalami peningkatan indeks.
Adapun kelompok pengeluaran yang mengalami peningkatan indeks adalah:
ADVERTISEMENT
"Satu kelompok lainnya mengalami penurunan indeks, yaitu kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,03 persen," ujar Asim.
Lanjut dikatakan Asim, untuk penyumbang inflasi terbesar secara year on year pada bulan Desember, masih dipegang oleh beras sebesar 1,0397 persen, di mana untuk komoditi penyumbang deflasi terbesar yaitu bawang merah sebesar 0,1131 persen.
"Sedangkan penyumbang deflasi terbesar secara month to month adalah ikan cakalang atau ikan sisik sebesar 0,0593 persen," ujar Asim kembali.
manadobacirita