Konten Media Partner

Alasan Peternak di Minahasa Jual Daging Babi Murah

23 Juli 2023 22:54 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana penjualan hewan babi di Minahasa.
zoom-in-whitePerbesar
Suasana penjualan hewan babi di Minahasa.
ADVERTISEMENT
MINAHASA - Sejumlah peternak di Kecamatan Sonder, Kabupaten Minahasa, menjual daging babi dengan harga murah. Jika biasanya daging babi dihargai Rp 45 ribu hingga Rp 70 ribu per kilogram, para peternak menjualnya dengan harga Rp 100 ribu untuk enam kilogram.
ADVERTISEMENT
Hal ini membuat para calon pembeli berdatangan tak hanya dari Minahasa, tapi juga dari Amurang Minahasa Selatan, Kota Tomohon, Kota Manado hingga Kota Bitung.
Lalu apa alasan para peternak melakukan obral harga daging babi tersebut?
Kapolsek Sonder, Ipda Hizkia Tueje, menjelaskan jika hasil penelusuran pihaknya di lapangan, bahwa didapati ada dua alasan dari penjual sehingga menjual daging babi dengan harga yang murah.
"Pertama dikarenakan pengambilan daging babi oleh para makelar sudah turun jauh. Sehingga para peternak menjual langsung daging babi ternak kepada konsumen atau pembeli tanpa perantara," kata Hizkia.
Menurutnya, para peternak melakukan penjualan dengan harga murah agar mereka tidak terlalu mengalami kerugian besar.
Sementara, alasan kedua hasil karena berkaitan dengan virus African Swine Fever (ASF). Para peternak menurut Hizkia, memilih menjual semua hewan ternak mereka sebelum terjangkit penyakit yang sangat mematikan untuk ternak babi itu.
ADVERTISEMENT
"Jadi para peternak memilih untuk menjual semua babi di kandang hingga kosong. Di sini juga peternak akan melakukan pembersihan kandang agar steril dari penyakit," kata Hizkia.
Sementara itu, Hizkia menyebutkan aksi obral harga daging babi ini telah dilakukan sejak Jumat (21/7)
Dikatakannya, penjualan babi murah dimulai pada Jumat (21/7) sampai saat ini. Karena terjadi lonjakan massa pembeli yang datang, pihaknya juga telah mengerahkan personel untuk menjaga situasi tetap kondusif.
“Kami juga mengimbau kepada para peternak agar supaya tidak berjualan hingga larut malam, karena rawan mengakibatkan salah paham," ujarnya kembali.
febry kodongan