Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.99.1
3 Ramadhan 1446 HSenin, 03 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten Media Partner
Alasan Polresta Manado Agar Ada Aturan Larangan Siswa Bawa Kendaraan ke Sekolah
2 Maret 2025 12:48 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
MANADO - Polresta Manado melalui Satuan Lalu Lintas (Satlantas) beberapa waktu lalu mendatangi kantor Dinas Pendidikan Daerah (Dikda) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), untuk melakukan koordinasi terkait keinginan agar ada aturan larangan siswa membawa kendaraan ke sekolah .
ADVERTISEMENT
Dalam kegiatan itu, Kasat Lantas Polresta Manado, Kompol Andrew Kilapong, menyampaikan rumusan mereka terkait inovasi larangan siswa membawa kendaraan ke sekolah, terutama yang belum memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM).
Di hadapan Kepala Dinas Pendidikan, Femmy Suluh, Kompol Andrew mengatakan jika aturan itu demi meningkatkan keselamatan lalu lintas bagi pelajar.
Dalam pemaparannya, dijelaskan tentang tingginya angka kecelakaan yang melibatkan usia produktif 17 sampai 25 tahun, termasuk pelajar yang belum memiliki SIM namun mengendarai kendaraan bermotor.
"Jadi dengan adanya kebijakan pelarangan itu, kita juga bertujuan untuk melindungi para pelajar sebagai generasi penerus bangsa," kata Kompol Andrew.
“Untuk itu, kami berharap ada regulasi dari Dinas Pendidikan Sulut untuk melarang siswa yang belum punya SIM membawa motor ke sekolah, demi keselamatan mereka sendiri,” ujarnya kembali.
ADVERTISEMENT
Kepala Dinas Pendidikan Daerah Sulut, Femmy Suluh, menyambut baik inovasi tersebut, dan mengapresiasi langkah proaktif Satlantas Polresta Manado.
Dalam pertemuan itu, Femmy mengatakan jika mereka akan segera melaporkan inovasi itu ke Gubernur Sulut dan juga Sekretaris Daerah Provinsi Sulut, untuk dibuatkan regulasinya.
Selain itu, Femmy juga berjanji akan mengadakan kompetisi terkait etika berlalu lintas bagi siswa SMA dan SMK, serta memberikan reward dan punishment bagi sekolah yang patuh atau lalai dalam menerapkan aturan ini.
"Tentunya kita akan menyusun perjanjian kerja sama untuk memperkuat regulasi. Selain itu, nantinya bisa ada bantuan pengurusan SIM bagi siswa yang sudah memenuhi syarat," ujar Femmy kembali.