Bandara Sam Ratulangi Ditutup karena Erupsi Gunung Ruang, Ini Penjelasan Otban

Konten Media Partner
18 April 2024 12:06 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Visual erupsi Gunung Ruang di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara
zoom-in-whitePerbesar
Visual erupsi Gunung Ruang di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
MANADO - Bandara Sam Ratulangi Manado, ditutup operasionalnya pada Kamis (18/4) akibat dampak erupsi Gunung Ruang yang ada di Pulau Ruang, Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara (Sulut).
ADVERTISEMENT
Berdasarkan NOTAM (Notice to Airman) yang dikeluarkan Kementerian Perhubungan melalui Ditjen Hubra, penutupan Bandara Sam Ratulangi Manado dilakukan sejak pukul 08.00 Wita hingga 16.00 Wita.
GM Bandara Sam Ratulangi Manado, Maya Damayanti, menjelaskan jika ada 15 penerbangan yang terdampak. Maya merinci, 15 penerbangan yang terdampak adalah delapan penerbangan keberangkatan dan tujuh kedatangan.
"Keputusan ini diambil setelah serangkaian tes dan koordinasi dengan sejumlah pihak. Ini diambil demi keselamatan," kata Maya, Kamis (18/4).
Sementara, Pelaksana Tugas Kepala Otoritas Bandara (Otban) VIII Manado, Andi Ranreng, menjelaskan jika NOTAM dikeluarkan menyusul kondisi cuaca yang ada akibat Erupsi Gunung Ruang.
Menurutnya, kondisi saat ini tidak memungkinkan untuk ada penerbangan baik dari Manado dan dari luar ke Manado karena dampak dari letusan Gunung Ruang tersebut.
ADVERTISEMENT
Dijelaskan Andi, dari hasil rangkaian tes kualitas udara dan visibilitas yang dilakukan, akhirnya diambil kesimpulan tidak boleh ada penerbangan.
"Sudah dilakukan paper test, abu vulkanik sangat tinggi," ujar Andi kembali.
Gunung Ruang di Kabupaten Sitaro, mengalami erupsi sejak Selasa (16/4). Peningkatan aktivitas terus terjadi, di mana puncaknya pada Rabu (17/4) kemarin, terjadi 4 kali letusan dengan tinggi semburan mencapai 3000 meter.
Letusan ini membuat warga di dua desa di Pulau Ruang, yakni Kampung Laingpatihe dan Kampung Pumpente langsung dievakuasi ke Pulau Tagulandang, tepatnya di Pendopo Kantor Camat Tagulandang.
Namun, aktivitas gunung yang terakhir kali meletus pada tahun 2002 itu terus meningkat, di mana kali ini lontaran batu pijar mencapai radius lima kilometer, sehingga dua kelurahan di Pulau Tagulandang yakni Kelurahan Bahoi dan Kelurahan Balehumara juga ikut terkena dampak.
ADVERTISEMENT
Mereka kini diungsikan ke Kecamatan Tagulandang Utara yang berada lebih jauh dari radius dampak erupsi Gunung Ruang tersebut.
manadobacirita