Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.87.1
Konten Media Partner
Begini Kondisi Makam Icha, Anak 10 Tahun Korban Perkosaan di Manado
28 September 2022 15:54 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Kubur yang ada di Desa Senduk, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara (Sulut) tersebut, tampak tak terurus. Walaupun di sisi kubur telah dibuatkan beton, tapi kondisinya sangat tak layak.
Namun demikian, hal tersebut bukan tanpa sebab. Ternyata, Stevano Tumewu, ayah kandung Icha memang sengaja tak memperbaiki kuburan yang di atasnya terdapat foto kenangan Icha semasa hidup tersebut.
Stevano belum mau melakukan perbaikan kuburan tersebut sampai kasus selesai ditangani oleh polisi, dan tersangka dugaan perkosaan yang mengakibatkan Icha meninggal dunia bisa tertangkap.
"Siapa pun tidak bisa membuat/renov kubur Icha (Termasuk Pihak Keluarga) Sebelum hasil perkara dikeluarkan dari pihak kepolisian," tulisan yang ditaruh di atas kuburan Icha.
Stevano sendiri kepada manadobacirita mengaku memang belum melakukan pemugaran kubur milik Icha. Hal ini dilakukannya sebagai bentuk protes karena hingga saat ini pihak kepolisian belum menetapkan tersangka kasus tersebut.
ADVERTISEMENT
"Memang saya yang sengaja taruh tulisan agar tidak boleh dibikin kuburnya Icha hingga kasus ini terungkap ke publik," kata Stevano.
Selain itu, Stevano juga menyebutkan belum dibangunnya kubur milik Icha tersebut juga untuk kebutuhan autopsi jika nanti kepolisian ingin melakukannya.
"Terus terang saya sangat berharap kasus ini terungkap ke publik siapa yang melakukan perkosaan terhadap anak saya. Saya hingga kini percaya polisi akan mengungkap kasus ini," katanya kembali.
Kasus dugaan perkosaan kepada Icha, anak usia 10 tahun di Manado yang akhirnya meninggal, kembali terungkap ke publik setelah pengacara kondang Hotman Paris Hutapea memposting di akun instagramnya jika dia akan menangani kasus tersebut.
febry kodongan