Cerita Gadis asal Sangihe, Sulut, yang Mengidap Tumor di Wajah

Konten Media Partner
12 Maret 2020 14:55 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Chrismelia Ratundulage, penderita tumor di wajah asal Sangihe, Sulawesi Utara
zoom-in-whitePerbesar
Chrismelia Ratundulage, penderita tumor di wajah asal Sangihe, Sulawesi Utara
ADVERTISEMENT
Tonjolan besar muncul di wajah Chrismelia Ratundulage, gadis belia berusia 12 tahun asal Tariang Lama, Kecamatan Kendahe, Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara. Benjolan di antara mata hingga ke dagu ini, membuat pelajar kelas VI Sekolah Dasar ini, terancam tak bisa mengikuti Ujian Akhir Sekolah (UAS).
ADVERTISEMENT
Hal ini dikarenakan benjolan tumor ini terus membengkak dan menyebabkan rasa sakit yang sewaktu-waktu bisa datang. Akibatnya, sementara waktu Chrismelia harus istirahat dari aktivitas sekolah seperti biasa.
Keluarga Chrismelia awalnya tak menyangka jika benjolan yang mulai muncul dua tahun yang lalu, terus membengkak dan membuat penglihatannya terganggu, karena benjolannya telah sampai ke area mata.
Pemerintah Kabupaten Kepulauan Sangihe yang mengetahui penyakit yang diderita Chrismelia ini pun bergerak cepat. Melalui Dinas Kesehata, Chrismelia dibawa ke Kota Manado untuk menjalani proses perawatan lebih lanjut. Sejak Selasa (10/3), Chrismelia sudah berada di RSUP Prof Kandou untuk dirawat.
“Memang sudah dua tahun tumor yang diderita pasien. Makanya pasien sudah dirujuk ke RSU Prof Kandouw untuk mendapat penanganan lebih lanjut,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Sangihe dr Joppy Thunggari MKes.
ADVERTISEMENT
Untuk biaya perawatan menurut Thunggari, semua ditanggung oleh pemerintah daerah, dengan sebelumnya telah berkoordinasi dengan pihak keluarga. Kata dia, dalam penanganan medis bagi pasien selama di Manado, tidak dibebankan biaya apa pun, semuanya gratis termasuk dengan ruangan yang dipakai.
“Pak bupati (Jabes E Gaghana) juga langsung menginstruksikan kami agar segera dilakukan penanganan, sekaligus penanganan untuk semua biaya pengobatan pasien. Dan kami juga telah berkoordinasi dengan pihak Dinas Kesehatan Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara terkait kelancaran proses perawatan,” tuturnya.
Thunggari sendiri belum bisa memastikan jenis tumor yang diderita pasien, apakah tergolong tumor jinak atau ganas.
“Kepastian jenis tumor yang diderita dipastikan setelah dilakukan pemeriksaan. Makanya sampai saat ini saya belum bisa memastikan jenis tumornya seperti apa, sebelum adanya hasil pemeriksaan di laboratorium,” katanya.
ADVERTISEMENT
franky salindeho