Konten Media Partner

Cerita Habib Umar Bin Toha Alhabsyi Pilih Manado untuk Berdakwah

8 Januari 2023 18:21 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Habib Umar Bin Toha Alhabsy,  pimpinan Majelis Syubbanul Adzkar (tengah). Foto: istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Habib Umar Bin Toha Alhabsy, pimpinan Majelis Syubbanul Adzkar (tengah). Foto: istimewa
ADVERTISEMENT
MANADO - Kota Manado di Sulawesi Utara (Sulut) terkenal dengan toleransi antar umat beragama yang terjalin dengan baik. Setiap tahunnya, daerah ini menjadi salah satu daerah yang mendapatkan predikat kota toleransi di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Hal inilah yang menarik Habib Umar Bin Toha Alhabsy, pimpinan Majelis Syubbanul Adzkar datang ke Kota Manado untuk mendirikan majelis di daerah ini empat tahun lalu. Padahal, Habib Umar dikenal memiliki jemaah yang besar di Depok, tempat asalnya.
Menurut Habib Umar Bin Toha Alhabsy, salah satu alasan dia berdakwah di Kota Manado, karena ingin melihat langsung nilai dan moral yang saling menghargai dan menerima perbedaan yang sudah tersohor ke seluruh Indonesia itu.
"Dan benar, saya sangat merasakan betapa tingginya nilai toleransi di Kota Manado ini. Saling menghargai dan menerima perbedaan di bumi Nyiur Melambai ini benar-benar saya alami dan rasakan," ujar Habib Umar dalam satu kesempatan ceramahnya.
Habib Umar juga mengatakan jika dirinya mendapatkan hal luar biasa, ketika dirinya justru mendapatkan dukungan perjalanan dakwah dari seorang tokoh masyarakat dan pemimpin ormas di Sulut, Pendeta Hanny Pantouw.
Habib Umar Bin Toha Alhabsy dan Pendeta Hanny Pantouw
Habib Umar mengatakan, Pendeta Hanny selalu mendukung perjalanan dakwahnya, bahkan pendeta sering rela duduk berjam-jam untuk mengikuti setiap acara yang Habib Umar selenggarakan.
ADVERTISEMENT
"Terpanggil hati saya untuk terus menjaga keharmonisan dalam hidup berdampingan serta menjaga toleransi ini. Maka saya mengajak semua masyarakat mari kita jaga toleransi ini. Dari Sulut kita tunjukkan kepada dunia bahwa kita bisa hidup rukun dan damai meski beda agama," kata Habib Umar.
Sebelumnya, pada malam pergantian tahun baru, Habib Umar Bin Toha Alhabsyi menyelenggarakan Milad Majlis Taklimnya di Kota Nyiur Melambai.
Dalam acara Milad ke-4 Sekaligus zikir dan doa bersama di Lapangan Ketang Ternate baru, Habib Umar mengumpulkan para ulama dan juga mengundang salah satu tokoh Minahasa, Pendeta Hanny Pantouw untuk sama-sama duduk di panggung Muhasaba Akbar akhir tahun.
Bahkan, ormas Laskar Manguni Indonesia (LMI) mengawal perjalanan Habib Umar Alhabsyi dari kediamannya Ribat Alhabsyi di Kelurahan Sumompo menuju lokasi Muhasaba di Lapangan Ketang Ternate baru.
ADVERTISEMENT
Terpantau, dalam perjalanan Habib Umar bersama Pendeta Hanny terus menyapa umat kristiani yang baru selesai melaksanakan ibadah di gereja.
Sementara, dalam pidato kebangsaannya, Pendeta Hanny menuturkan ia sangat bahagia bisa ikut bersama dalam acara Muhasaba Akbar akhir tahun.
"Ini adalah salah satu kebanggaan kami masyarakat Sulut yang selalu menjunjung tinggi nilai toleransi khususnya di kota Manado ini. Dengan adanya kegiatan ini saya sangat menikmati dan betah karena bisa melihat begitu antusias umat muslim menyambut tahun baru dengan melaksanakan zikir," kata Pendeta Hanny.
Diketahui Majelis Syubbanul Adzkar yang dipimpin Habib Umar Bin Toha Alhabsyi didirikan tahun 2018 memiliki program rutin setiap malam Senin selalu berpindah-pindah dari masjid ke masjid untuk mengajak para pemuda-pemudi agar selalu mencintai dan mengenal Nabi Muhammad SAW.
ADVERTISEMENT
anes tumengkol