Debat Pilkada Manado: Program Paslon Audy-Lucky Fokus Jaminan Sosial

Pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Manado, Audy Karamoy-Lucky Datau, saat mengikuti debat perdana yang digelar KPU Manado. (foto: youtube KPU)

MANADO - Pasangan calon Wali Kota Manado dan Calon Wakil Wali Kota Manado nomor urut 4, Audy Karamoy-Lucky Datau, pada debat kandidat Pilkada Manado yang diselenggarakan KPU, menyampaikan visi dan misi mereka yang fokus pada jaminan sosial.

Calon Wakil Wali Kota Manado, Lucky Datau, membuka narasinya saat debat dengan mengatakan jika dia bersama dengan Audy Karamoy, akan berinvestasi pada peningkatan program jaminan sosial yang mudah dijangkau dan murah untuk masyarakat.

"Artinya, masyarakat di Manado hanya bawa KTP saja untuk berobat, nanti Audy-Lucky yang akan menyelesaikan administrasinya," ujar Lucky.

Paslon yang diusung partai Demokrat ini juga mengatakan jika mereka akan fokus pada pendidikan gratis untuk anak usia sekolah. Dikatakan, pendidikan gratis yang dimaksudkan adalah, mencegah terjadinya pungutan liar yang terjadi di SD dan SMP dengan dalil dan sumbangan partisipasi.

Apalagi menurut Lucky, kehadiran dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS), dirasa sudah cukup membantu. Tapi, diakuinya sekarang, masih banyak orang tua murid yang masih mengeluh dan menderita ketika tahun ajaran baru, karena harus diwajibkan mengeluarkan uang seragam dan segala jenis pungutan lainnya.

"Audy dan Lucky akan menjaga dan mengawal ini agar para orang tua murid tidak mengeluh. Selain itu, kita juga akan menjamin kesejahteraan tenaga kerja pendidik, terutama honorer yang saat ini justru tereliminasi secara sepihak dalam peruntukannya," ujar Lucky.

"Kami juga akan melakukan normalisasi sehingga banjir yang terjadi tak ada lagi. Kita juga akan memberantas KKN," kata Lucky kembali.

Adapun tema debat perdana Calon Wali Kota Manado dan Calon Wakil Wali Kota Manado yang digelar oleh KPU Kota Manado, mengangkat tema tentang Sumber Daya Manusia (SDM), Kesehatan, Pendidikan, Kesejahteraan masyarakat, disabilitas, ketahanan pangan, kesetaraan gender dan kemiskinan.