Konten Media Partner

Ekspor Direct Call Perdana, Bitung Menuju Gerbang Ekspor ke Asia Pasifik

9 Februari 2024 1:16 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pelaksanaan ekspor perdana direct call dari Pelabuhan Bitung di Sulawesi Utara.
zoom-in-whitePerbesar
Pelaksanaan ekspor perdana direct call dari Pelabuhan Bitung di Sulawesi Utara.
ADVERTISEMENT
BITUNG - Balai Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan Sulawesi Utara (Sulut), memastikan dan menjamin produk tumbuhan dan ikan yang diekspor pada peresmian pelayaran perdana kapal kargo SITC Container Line MV, dalam kondisi sehat serta bebas penyakit.
ADVERTISEMENT
Dalam pelayaran perdana tersebut, sejumlah komoditas pertanian dan perikanan Sulut yang telah melewati tindakan karantina diekspor ke beberapa negara di Asia Timur seperti Jepang, Korea Selatan dan Tiongkok.
Adapun komoditas pertanian dan perikanan yang diekspor terdiri dari 3 kontainer santan beku (78,12 ton), 1 kontainer tepung kelapa (26,26 ton), 2 kontainer ikan asap kering (48 ton), dan 1 kontainer produk perikanan lainnya (25,45 ton).
"Ini langkah awal menjadikan Pelabuhan Bitung sebagai pintu gerbang ekspor Sulawesi Utara ke pasar Asia," ujar Wakil Gubernur Sulut, Steven OE Kandouw, Kamis (8/2).
Kandouw mengapresiasi seluruh instansi terkait sehingga terwujud ekspor komoditas pertanian dan perikanan melalui pelayaran langsung (direct call).
"Saya berharap dengan adanya Bitung sebagai gerbang ekspor dunia, ke depan ekspor produk-produk hewan, ikan dan tumbuhan lainnya semakin menggeliat dan meningkatkan perekonomian," ujar Kandouw kembali.
ADVERTISEMENT
Secara terpisah, Kepala Karantina Sulut, I Wayan Karta Negara, menyatakan bahwa keberadaan Institusi Karantina saat ini dalam kelembagaan yang baru (Badan Karantina Indonesia) diharapkan dapat menjadi Tools Pergagangan dunia, dengan memastikan keterimaan produk pertanian dan perikanan Indonesia khususnya Sulut sesuai dengan persyaratan standar yang telah ditetapkan sehingga dapat diterima tanpa adanya hambatan dan penolakan di negara tujuan.
“Kita perlu bekerja sama dalam kesuksesan ekspor produk pertanian dan perikanan ini. Karantina akan ambil peran dalam membantu pemenuhan standar persyaratan yang ditetapkan negara tujuan sekaligus mengawal jaminan kelayakan dan keamanan produk bebas penyakit," ujarnya.
manadobacirita