Kata Psikolog KCBD Sulut Soal Percobaan Bunuh Diri: Kenali Faktor Pemicu

Konten Media Partner
8 Maret 2023 14:03 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Percobaan aksi bunuh diri yang dilakukan seorang Siswi SMA di Sangihe, berhasil digagalkan oleh anggota Babinsa dan Bhabinkamtibmas.
zoom-in-whitePerbesar
Percobaan aksi bunuh diri yang dilakukan seorang Siswi SMA di Sangihe, berhasil digagalkan oleh anggota Babinsa dan Bhabinkamtibmas.
ADVERTISEMENT
MANADO - Sulawesi Utara (Sulut) baru-baru ini dihebohkan oleh dua kasus percobaan bunuh diri yang terjadi berturut-turut dalam sepekan terakhir.
ADVERTISEMENT
Pertama upaya percobaan bunuh diri seorang siswi SMA di Kabupaten Kepulauan Sangihe yang berhasil digagalkan, serta seorang anggota Brimob Polda Sulut berpangkat Bripda di Kabupaten Minahasa. Anggota Brimob ini ditemukan meninggal diduga bunuh diri setelah depresi kekasihnya meninggal terlebih dahulu.
Menanggapi itu, Psikolog klinis yang juga Founder Komunitas Cegah Bunuh Diri (KCBD) di Sulawesi Utara (Sulut), Hanna Monareh, M.Psi mengatakan jika Suicide (bunuh diri) dan self harm termasuk dalam isu kesehatan mental, yang saat ini memang perlu mendapatkan perhatian lebih.
"Kasus bunuh diri menjadi masalah kesehatan mental yang perlu mendapat perhatian. Adanya peningkatan kasus percobaan bunuh diri kita harus melihat dari faktor apa yang menyebabkan," kata Hanna, Rabu (8/3).
Diuraikan Hanna, untuk faktor internal atau dari individu tersebut. Menurutnya, kepribadian yang dimilikinya, seperti lebih pendiam, menyimpan emosi dan perasaan, perasaan rendah diri, rasa bersalah bahkan lebih menyalahkan dirinya, menyebabkan mekanisme pertahanan diri kurang saat berhadapan dengan masalah.
ADVERTISEMENT
Sementara untuk faktor eksternal, tekanan yang ada seperti masalah keluarga, ekonomi, pergaulan, pekerjaan, dan sebagainya dapat menjadi pemicu.
Untuk itu, Hanna mengatakan ada kecenderungan sebelum muncul pikiran dan mencoba melakukan percobaan bunuh diri, individu tersebut mengalami masalah kondisi psikis seperti stres, frustrasi bahkan depresi.
"Kadang terlihat ceria, aktif namun lebih menyimpan permasalahan, kurang mampu berbagi emosi dan perasaan dengan orang lain. Hal ini dapat memicu pikiran dan percobaan bunuh diri," katanya.
Hanna mengatakan, perlunya dukungan dari lingkungan sekitar bisa menekan faktor pemicu upaya percobaan bunuh diri itu. Beberapa yang harus dilakukan menurutnya seperti berempati, menjadi seorang pendengar keluhan mereka dan secepatnya mencari bantuan.
"Untuk diri kita sendiri, kita harus kenali diri kita, selalu berpikiran baik kalau kita tidak lagi sendiri, beralih ke hal-hal positif dan tetap terhubung dengan komunitas untuk saling mendukung ke hal yang positif," ujar Hanna kembali.
ADVERTISEMENT
manadobacirita