Keluarga Tak Ingin Jenazah Calon Pengantin yang Lompat dari Lantai 7 Diautopsi

Konten Media Partner
29 Mei 2021 13:58 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jenazah GFS alias Alen, calon pengantin yang lompat dari lantai 7 hotel di Kota Manado, Sulawesi Utara, disemayamkan di rumah duka yang ada di Desa Tateli, Kabupaten Minahasa. (foto: anes tumengkol/manadobacirita)
zoom-in-whitePerbesar
Jenazah GFS alias Alen, calon pengantin yang lompat dari lantai 7 hotel di Kota Manado, Sulawesi Utara, disemayamkan di rumah duka yang ada di Desa Tateli, Kabupaten Minahasa. (foto: anes tumengkol/manadobacirita)
ADVERTISEMENT
MANADO - Keluarga calon pengantin yang lompat dari lantai 7 hotel di Kota Manado, Sulawesi Utara, tidak menginginkan jenazah korban untuk dilakukan autopsi.
ADVERTISEMENT
Kabag Ops Polres Kota Manado, Kompol Thommy Aruan didampingi Kasat Reskrim Polres Manado, Kompol Taufiq Arifin dalam konferensi pers yang dilakukan di Mapolresta Manado, menjelaskan jika keluarga korban ikhlas menerima kematian dari korban, sehingga tidak menginginkan lagi pelaksanaan autopsi terhadap jenazah.
"Jadi, keluarga korban mengaku jika mereka tahu, kematian dari korban adalah murni bunuh diri, sehingga tidak perlu lagi dilakukan autopsi terhadap jenazah," kata Aruan, Sabtu (29/5) hari ini.
Sementara, Aruan mengatakan jika motif dari kejadian melompatnya GFS alias Alen dari lantai 7 hotel di Manado, masih belum bisa diungkapkan oleh pihaknya, karena masih menunggu pemakaman korban, sebelum dilakukan pengumpulan keterangan dari keluarga korban.
Namun, dugaan awal adalah masalah internal yang terjadi di dalam keluarga tersebut, sehingga memicu korban melakukan aksi lompat dari lantai 7 tersebut.
ADVERTISEMENT
"Kita kasih kesempatan untuk keluarga memakamkan korban, baru kemudian kita melakukan pengumpulan bukti. Tapi, dugaan awal adalah masalah internal keluarga," ujar Aruan kembali.
Sementara, Aruan mengaku untuk pihak hotel tempat kejadian, akan diperiksa tentang kelalaian. Namun, dirinya menyebutkan jika pihak hotel tidak berhubungan langsung dengan kejadian bunuh diri tersebut, sehingga kemungkinan besar hanya akan dilakukan pemeriksaan administratif saja.
"Kami tetap akan melakukan pemeriksaan terhadap pihak hotel. Namun, karena kejadian ini murni bukan karena kelalaian dari hotel, kami akan melakukan pemeriksaan terkait dengan hal bersifat administratif," ujarnya kembali.
Sekadar diinformasikan, Jumat (28/5) seorang pria berbaju pengantin lompat dari lantai 7 hotel di Manado. Pria bernama GFS alias Alen adalah calon pengantin yang akan melaksanakan pernikahan pada hari itu.
ADVERTISEMENT
manadobacirita