news-card-video
13 Ramadhan 1446 HKamis, 13 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten Media Partner

Kronologi Anggota Brimob Diduga Tembak Warga di Tambang Ratatotok Versi Polisi

11 Maret 2025 15:57 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakapolda Sulawesi Utara, Brigjen Pol Bahagia Dachi (paling kiri), saat menunjukkan barang bukti kasus kericuhan di tambang Ratatotok, Kabupaten Minahasa Tenggara, yang berujung adanya dugaan penembangan warga hingga tewas.
zoom-in-whitePerbesar
Wakapolda Sulawesi Utara, Brigjen Pol Bahagia Dachi (paling kiri), saat menunjukkan barang bukti kasus kericuhan di tambang Ratatotok, Kabupaten Minahasa Tenggara, yang berujung adanya dugaan penembangan warga hingga tewas.
ADVERTISEMENT
MANADO - Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Utara (Sulut) memastikan jika penanganan kasus penembakan seorang warga bernama Fernando Tongkotow asal Desa Basaan, Kecamatan Ratatotok, Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra), yang diduga dilakukan anggota Brimob, akan berlangsung secara profesional dan sesuai dengan aturan yang berlaku.
ADVERTISEMENT
Dalam jumpa pers yang digelar Selasa (11/3), Wakapolda Sulut, Brigjen Pol Bahagia Dachi, mengatakan instruksi dari Kapolda Sulut, Irjen Pol Roycke Harry Langie, jika memang terbukti ada kelalaian dari anggota kepolisian pada kejadian tersebut, maka harus mendapatkan tindakan tegas.
“Dalam hal ini, kasus terus berproses di didang Propam. Dan Pak Kapolda sudah perintahkan jika anggota kita melakukan pelanggaran, maka kita akan jatuhkan hukuman seberat-beratnya,” ujar Bahagia.
Lebih lanjut, Bahagia membeberkan kronologi kejadian sesuai dengan hasil penyelidikan yang dilakukan. Menurutnya, kejadian yang terjadi pada Senin (10/3) dini hari itu, bermula dari kericuhan warga yang terjadi.
Menurut Bahagia, saat itu sekelompok masyarakat masuk ke area tambang rakyat dengan membawa senjata tajam.
Pihak kepolisian yang saat itu bertugas untuk mengamankan kericuhan, awalnya telah berupaya menyampaikan teguran. Namun kelompok tersebut enggan mengindahkan teguran itu dan terus merangsek naik sehingga keadaan menjadi tak terkendali.
ADVERTISEMENT
Karena situasi yang tak terkendali itu, akhirnya anggota kepolisian melepaskan tembakan peringatan hingga beberapa kali untuk mengingatkan warga agar tidak lagi melakukan kericuhan.
“Anggota kita berusaha menyampaikan secara baik kepada masyarakat, tetapi karena tidak diindahkan, maka anggota kita melepaskan tembakan peringatan beberapa kali. Dan saat itu massa tidak bisa dibendung, anggota kita terdesak maka terjadilah penembakan,” ujar Bahagia.
Lebih lanjut, Bahagia mengatakan jika kasus ini telah ditangani secara intensif oleh Propam Polda Sulut. Menurutnya, anggota kepolisian yang diduga melakukan penembakan pun telah dimintai keterangan.
"Bila nantinya ditemukan ada kelalaian yang dilakukan oleh anggota kepolisian dalam kejadian itu, maka dipastikan akan diberikan sanksi tegas," kata Bahagia kembali.