Manado Alami Deflasi di Oktober, Penyebabnya Cabai Rawit Turun Harga

Konten Media Partner
1 November 2022 23:16 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi cabai rawit merah.
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi cabai rawit merah.
ADVERTISEMENT
MANADO - Kota Manado, Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), pada bulan Oktober 2022 ini mengalami deflasi 0,12 persen. Adapun penyumbang deflasi terbesar pada bulan Oktober 2022 ini adalah cabai rawit sebesar 0,0998 persen.
ADVERTISEMENT
Badan Pusat Statistik (BPS) Sulut, Selasa (1/11) kembali merilis perkembangan Indeks Harga Konsumen (IHK) Kota Manado pada bulan Oktober 2022.
Dalam rilis itu, BPS mencatat secara month to month atau bulan ke bulan, Kota Manado menempati urutan ke-5 inflasi di pulau Sulawesi dan berada di urutan ke-47 secara nasional.
Kepala BPS Sulut, Asim Saputra mengatakan, Kota Manado mengalami deflasi sebesar 0,12 persen disebabkan adanya penurunan IHK dari 112,65 persen pada September 2022, menjadi 112,51 pada Oktober 2022 ini.
Namun demikian, jika dilihat secara tahun kalender terjadi inflasi sebesar 3,64 persen. Begitu juga untuk inflasi Year to Year atau tahun ke tahun, inflasi di Manado lebih tinggi yakni 4,65 persen.
Dijelaskan Asim, dari 11 kelompok pengeluaran di Kota Manado, secara year on year, delapan kelompok pengeluaran mengalami peningkatan indeks, seperti kelompok transportasi sebesar 27,45 persen, kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya 4,19 persen, kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga 3,40 persen, kelompok makanan, minuman dan tembakau 2,94 persen, kelompok pakaian dan alas kaki 1,07 persen, kelompok kesehatan 1,03 persen, kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga 0,84 persen, dan kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran 0,42 persen.
ADVERTISEMENT
"Dua kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks, yaitu kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 2,52 persen dan kelompok Rekreasi, Olahraga dan Budaya 1,95 persen. Kelompok pendidikan cenderung stagnan," kata Asim.
"Adapun penyumbang inflasi terbesar secara year on year pada bulan Oktober yaitu angkutan udara sebesar 1,4245 persen dan komoditi penyumbang deflasi terbesar yaitu ikan selar/ikan tude sebesar 0,1648 persen," ujarnya kembali.
manadobacirita