Konten Media Partner

Nilai Ekspor Nonmigas Asal Sulawesi Utara Turun 23,83 Persen di Bulan Maret

23 April 2023 10:47 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pelepasan komoditas ekspor asal Sulawesi Utara (Sulut) di Pelabuhan Bitung.
zoom-in-whitePerbesar
Pelepasan komoditas ekspor asal Sulawesi Utara (Sulut) di Pelabuhan Bitung.
ADVERTISEMENT
MANADO - Nilai ekspor non migas asal Sulawesi Utara (Sulut) di bulan Maret 2023 mengalami penurunan jika dibandingkan dengan bulan Februari. Penurunannya cukup signifikan yakni mencapai 23,83 persen. Adapun nilai ekspor yang tercatat yakni 67,85 juta US Dolar.
ADVERTISEMENT
Selain itu, jika dibandingkan dengan bulan yang sama pada tahun 2022 atau year on year, nilai ekspor Sulut juga mengalami penurunan hingga 52,01 persen.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulut, Asim Saputra mengatakan untuk komoditas ekspor terbesar masih didominasi oleh lemak dan minyak hewan/nabati dengan nilai 33,27 juta US Dolar atau 49,04 persen dari total ekspor secara keseluruhan.
Menurut Asim, terjadi penurunan nilai FOB ekspor dari komoditas lemak dan minyak hewan/nabati sebesar 38,52 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Hal ini juga menurut Asim yang ikut mempengaruhi keseluruhan total nilai ekspor.
"Terjadi penurunan share golongan ini terhadap total ekspor yaitu menjadi 49,04 persen, dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang sebesar 60,75 persen," ujar Asim.
ADVERTISEMENT
Lanjut dijelaskan, negara tujuan ekspor terbesar Sulut pada Maret 2023 ini adalah Amerika Serikat yakni sebesar 13,90 juta US Dolar atau 20,49 persen dari total nilai ekspor keseluruhan.
Namun, angka ini tak berbanding jauh dengan dua negara tujuan ekspor lainnya yakni Tiongkok atau China dan Belanda. Menurut Asim, nilai ekspor ke China berjumlah 13,85 juta US Dolar atau 20,42 persen dan ke Belanda sebesar 13,76 juta US Dolar atau 20,29 persen.
Sementara itu, untuk nilai impor tertinggi masih dipegang oleh bahan bakar mineral yang bernilai 15,17 juta US Dolar atau sebesar 83,92 persen dari total impor.
"Adapun negara Malaysia masih menjadi negara asal impor terbesar untuk wilayah Sulawesi Utara dengan capaian 15,35 juta US Dolar atau sebesar 84,90 persen dari total impor," kata Asim kembali.
ADVERTISEMENT
manadobacirita