Konten Media Partner

Nilai Tukar Petani Sulawesi Utara Naik 0,50 Persen, Didorong Harga Kelapa Naik

5 Mei 2025 5:39 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi kelapa.
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kelapa.
ADVERTISEMENT
MANADO - Petani di Sulawesi Utara (Sulut) masuk kategori sejahtera. Per April 2025, Nilai Tukar Petani (NTP) Sulut ada di angka 126,19, kembali naik 0,50 persen dari bulan sebelumnya yang bernilai 125,57.
ADVERTISEMENT
Naiknya NTP Sulut ini disebabkan Indeks Harga yang diterima Petani (It) mengalami kenaikan sebesar 1,75 persen, lebih tinggi dibandingkan kenaikan pada nilai Indeks Harga yang dibayar Petani (Ib) sebesar 1,25 persen.
Harga kelapa meroket dan mulai membaiknya harga komoditas gabah menjadi faktor pendorong kenaikan NTP di bulan April 2025 ini. Sementara tarif listrik menjadi komoditas penyumbang naiknya Indeks Harga Bayar Petani, yang membuat laju kenaikan NTP terhambat.
"Jika dilihat secara Year to Date (YTD) atau tahun kalender, NTP mengalami kenaikan sebesar 5,60 persen. Searah dengan itu, NTP secara Year on Year (YoY) atau tahun ke tahun juga mengalami kenaikan sebesar 12,08 persen," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sulut, Aidil Adha.
ADVERTISEMENT
Menurut Aidil, Sulut menjadi satu-satunya Provinsi di pulau Sulawesi yang mengalami kenaikan NTP, sementara lima Provinsi lainnya mengalami penurunan NTP. Tercatat Provinsi Sulawesi Barat yang turun terbesar dengan angka 3,42 persen.
Sejalan dengan NTP, Aidil mengatakan jika Nilai Tukar Usaha Petani (NTUP) juga alami kenaikan yakni sebesar 1,67 persen. Hal ini dikarenakan Indeks Harga Terima Petani (It) tercatat naik 1,75 persen menjadi 158,59, dengan komoditas kelapa sebagai penyumbang terbesar.
Sementara Indeks BPPBM di bulan yang sama hanya sebesar 119,29 atau alami kenaikan 0,08 persen.
"Jika dilihat, komoditas utama penyumbang kenaikan indeks BPPBM itu adalah sewa tanah ladang dan jagung pipilan," kata Aidil kembali.