Pemanfaatan Big Data, Kunci Presdir Alfamart Raih Best CEO 2019

Konten Media Partner
16 Februari 2020 7:40 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Direktur PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (Alfamart), Anggara Hans Pramira saat menerima penghargaan Best CEO 2019 (foto: istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Direktur PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (Alfamart), Anggara Hans Pramira saat menerima penghargaan Best CEO 2019 (foto: istimewa)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Presiden Direktur PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (Alfamart), Anggara Hans Pramira, meraih penghargaan Best CEO 2019 dari SWA Magazine. Ajang penghargaan yang sudah dimulai sejak tahun 2002 ini, diberikan berdasarkan skor leadership dan komitmen karyawan yang diperoleh dari pengolahan data survei.
ADVERTISEMENT
Hans yang mulai bergabung dengan PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (Alfamart) sejak tahun 2001 ketika masih bernama Alfa Minimart, memulai karirnya sebagai Direktur Keuangan. Setelah setahun IPO, Hans kemudian diangkat menjadi Direktur Pengelola, dimana puncaknya sejak tahun 2014 dipercaya menduduki posisi Presiden Direktur.
Disaat menduduki posisi ini, Hans mulai melakukan perubahan. Agenda transformasi bisnis Alfamart diubah. Paradigma standarisasi diubah ke arah customization, bahkan personalization, dan mampu memanfaatkan teknologi digital melalui tools bisnis dan big data.
Hans memastikan semua tim untuk mengambil keputusan berdasarkan data, sehingga tidak hanya karena justifikasi, pengalaman, kebiasaan atau asumsi saja.
"Ini sekaligus membekali perusahaan dengan pengembangan konsep digital agar terhindar dari disrupsi teknologi yang masif," kata Hans.
ADVERTISEMENT
Pengembangan digital business melalui enam pilar pun dilakukan. Yakni, Alfa Gift (loyalty program), Alfacart (agregator platform consumer goods), Alfamind (toko virtual Alfamart), Alpa Pop (Point of Purchase, belanja produk yang tidak dijual di toko Alfamart), Alfa Mikro (memudahkan distribusi barang mitra binaan pemilik warung kelontong) dan Alfatrex (layanan logistik dan courier services).
“Keenam pilar bisnis ini akan terus kita kembangkan. Tentunya dengan membaca apa yang menjadi kebutuhan pasar dan apa yang mereka miliki untuk bisa dioptimalkan,” ujarnya menambahkan.
Bicara soal kepemimpinan, Hans mengungkapkan strateginya dalam menjalankan peran sebagai CEO Alfamart. Berusaha menempatkan diri di waktu yang tepat, bisa di depan, tengah ataupun di belakang, seperti ajaran Ki Hajar Dewantara.
“Bisnis retail itu bisnis detail. Maka kunci utamanya totalitas untuk terjun langsung agar tahu kondisi detail di toko. Bahkan direksi harus turun ke semua cabang dan mengunjungi toko terjauh. Tujuannya, berdialog, mendengar dan memotivasi semua karyawan Alfamart,” ujarnya kembali.
ADVERTISEMENT
manadobacirita