Penumpang Pesawat Tujuan Manado yang Positif Corona Diduga Bawa Surat PCR Palsu

Konten Media Partner
11 Juli 2021 22:14 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Aktivitas di Bandara Sam Ratulangi Manado, Sulawesi Utara
zoom-in-whitePerbesar
Aktivitas di Bandara Sam Ratulangi Manado, Sulawesi Utara
ADVERTISEMENT
MANADO - Dugaan adanya dokumen atau surat swab PCR dan rapid test antigen palsu, muncul setelah banyaknya penumpang pesawat tujuan Manado yang akhirnya dinyatakan positif corona, setelah dilakukan pemeriksaan ulang di Bandara Sam Ratulangi.
ADVERTISEMENT
Awalnya terdeteksi 48 penumpang pesawat tujuan Manado positif corona, dengan jadwal penerbangan tanggal 1 dan 2 Juli. Namun, belakangan jumlah penumpang yang positif, terus bertambah hingga 103 orang.
Ketua Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (KAGAMA) Sulawesi Utara, Taufik Tumbelaka, meminta pemerintah dan pihak berwajib untuk segera melakukan penyelidikan dugaan surat tes swab pcr dan antigen palsu, yang digunakan oleh para pelaku perjalanan ke Manado.
Menurutnya, dengan banyaknya jumlah penumpang pesawat yang positif corona, sudah bisa dijadikan dasar untuk melakukan investigasi adanya surat palsu tersebut.
"Ini harus segera diselidiki, karena sangat meresahkan. Saya curiga sudah banyak yang lolos, karena pemberlakuan pemeriksaan rapid antigen di Bandara Sam Ratulangi belum lama diterapkan. Saya menduga, memang ada praktek penjualan dokumen atau surat palsu oleh pihak yang tidak bertanggung jawab," kata Tumbelaka.
ADVERTISEMENT
Tumbelaka juga meminta agar pemerintah bisa menutup sementara Bandara Sam Ratulangi, atau membatasi masuknya pelaku perjalanan dari daerah yang telah menjadi transmisi corona varian baru.
"Jika terus dibiarkan, justru ini sangat mengkhawatirkan. Semua bisa terpengaruh, terutama terhadap upaya untuk mengatasi pandemi yang sudah terjadi lebih dari satu tahun," ujar Tumbelaka lagi.
Juru bicara Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Penanganan COVID-19 di Sulawesi Utara, dr Steaven Dandel, mengatakan jika pihaknya bekerja dalam konteks epidemiologis, sehingga untuk urusan hukum diserahkan ke pihak berwajib.
Dandel hanya mengatakan jika mereka telah melaporkan hasil yang mereka dapatkan di lapangan ke Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk ditindaklanjuti.
"Kami bekerja sesuai dengan wewenang kami, yakni dalam konteks epidemiologi. Artinya, karena ada penumpang pesawat yang terpapar corona, kami melakukan pengetatan dengan melakukan rapid test antigen untuk semua penumpang yang baru sampai," tutur Dandel kembali.
ADVERTISEMENT
Sementara, Kepala Seksi Surveilans dan Imunisasi, Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara, Merry Pasorong MKes, menjelaskan jika setiap hari di Bandara, screening yang dilakukan selalu bersama dengan aparat.
Namun menurut Merry, saat ini proses wawancara para penumpang pesawat yang positif corona ini masih terkendala, karena mereka statusnya sedang melakukan isolasi.
"Status mereka (penumpang pesawat) isolasi dan dalam kondisi sebagian besar PCR Positif, sehingga pengambilan berita acara akan sangat sulit saat ini," kata Merry kembali.
manadobacirita/febry kodongan