PLN Klaim Sistem Kelistrikan Sulut-Gorontalo Sudah 100 Persen Pulih

Ilustrasi petugas PLN memperbaiki mesin kelistrikan.

MANADO - PLN UID Suluttenggo mengeklaim jika sistem kelistrikan Sulawesi Utara (Sulut) dan Gorontalo, sudah pulih 100 persen. PLN menyebutkan jika mereka telah berhasil memulihkan seluruh pasokan listrik sejak Jumat (13/12) dini hari.

General Manager PLN UID Suluttenggo, Atmoko Basuki, menjelaskan jika pihaknya telah menormalkan kembali 100 persen pasokan listrik yang menyuplai 882.626 pelanggan di sistem SulutGo.

“Kami menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah, masyarakat dan semua pihak yang telah mendukung dalam melakukan pemulihan sistem kelistrikan di Sulutgo,” ujar Atmoko.

Dijelaskan Atmoko, pemulihan pasokan ini dilakukan secara bertahap dengan penerapan prosedur dan mengutamakan keselamatan baik bagi petugas di lapangan maupun bagi masyarakat.

PLN mengerahkan seluruh sumber daya, termasuk personel dan peralatan, untuk mempercepat proses perbaikan dan memastikan layanan listrik kembali stabil.

“Kami lakukan seluruh upaya untuk mempercepat pemulihan ini, bahkan dengan pergantian petugas lapangan sehingga bisa dikerjakan tanpa henti,” ujar Atmoko.

Sementara itu, Manager Komunikasi PLN UID Suluttenggo, Noven Koropit, mengatakan jika kondisi saat ini secara sistem interkoneksi 150 kV SulutGo sudah normal.

Diakuinya, jika masih ada masyarakat yang belum mendapatkan pasokan listrik, itu disebutnya sebagai kasuistis sehingga perlu pelaporan ke pihak PLN untuk diperiksa dan dinyalakan kembali.

"Jika masih ada pemadaman listrik itu hanya terlokalisir di satu tempat. Pelanggan bisa menghubungi kami atau melalui aplikasi PLN Mobile," ujar Noven kembali.

Sebelumnya, sistem kelistrikan di Sulawesi Utara dan Gorontalo, alami black out. Akibatnya pemadaman listrik terjadi sejak Rabu (11/12) sekitar pukul 14.00 Wita.

PLN menyatakan jika pemadaman listrik terjadi karena gangguan pada sistem kelistrikan Sulawesi Utara dan Gorontalo, yang menyebabkan terhentinya pasokan listrik.

Menurutnya, ada indikasi terjadinya cuaca ekstrem sehingga mengakibatkan kegagalan peralatan di sistem transmisi 150 kV.