Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten Media Partner
Polisi Amankan 2 Warga Sulut yang Akan ke Kamboja, Kerja Jadi Scammer
24 April 2025 18:17 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
MANADO - Polisi berhasil mengamankan dua orang warga Sulawesi Utara (Sulut) yang hendak menuju ke Kamboja. Kedua orang ini diamankan saat check in di Bandara Sam Ratulangi Manado. Mereka akan ke Jakarta terlebih dahulu menumpang pesawat Batik Air sebelum ke Kamboja.
ADVERTISEMENT
Kedua warga ini adalah sepasang suami istri berinisial KU (28) dan CFW (24). Polisi sendiri menerima laporan dari ibu CFW tentang niatan anaknya bersama suami yang hendak ke Kamboja, karena mendapatkan tawaran kerja di negara tersebut.
Kasi Humas Polresta Manado, Ipda Agus Haryono, membenarkan hal tersebut. Menurutnya, anggota Polsek Bandara Sam Ratulangi Manado yang melakukan pencegahan keberangkatan dua orang tersebut.
"Laporannya itu datang dari ibu mereka yang khawatir akan keselamatan anaknya jika bekerja di Kamboja," ujar Ipda Agus.
Menurut Ipda Agus, setelah menerima laporan, mereka langsung berkoordinasi dengan pihak maskapai penerbangan untuk mendapatkan manifes penumpang. Setelah mendapatkan nama-nama, mereka langsung dicegah di area check in sebelum naik ke pesawat.
Sementara itu, dari hasil interogasi, diketahui keduanya akan bekerja di Kamboja, di mana mereka akan bekerja sebagai scammer dengan iming-iming gaji sekitar Rp 10 juta per bulan.
ADVERTISEMENT
Adapun pengakuan mereka, bahwa tawaran pekerjaan itu diberikan dari seorang rekannya berinisial D yang saat ini sudah bekerja di Kamboja. Mereka dijanjikan biaya keberangkatan akan ditanggung dan diganti setelah bekerja.
Lebih lanjut, Ipda Agus mengatakan jika berdasarkan hasil interogasi awal tersebut, polisi menyimpulkan bahwa kasus ini patut diduga kuat terkait dengan TPPO (Tindak Pidana Perdagangan Orang), dengan modus calon korban direkrut oleh seseorang di Kamboja dan diiming-imingi pekerjaan dengan gaji tinggi serta biaya keberangkatan yang ditanggung.
"Pihak kepolisian kini telah berkoordinasi dengan BP2MI dan Unit PPA Polresta Manado untuk penanganan lebih lanjut serta melakukan penyelidikan mendalam terkait sindikat TPPO yang diduga beroperasi di wilayah Sulawesi Utara, khususnya Kota Manado," kata Ipda Agus.
ADVERTISEMENT
“Kami juga imbau masyarakat untuk lebih berhati-hati terhadap tawaran pekerjaan di luar negeri dengan iming-iming gaji tinggi dan proses keberangkatan yang tidak jelas,” ujarnya kembali.