Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten Media Partner
Sulawesi Utara Alami Inflasi 0,21 Persen di Bulan Oktober 2024
1 November 2024 17:40 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
MANADO - Setelah tiga bulan berturut-turut alami deflasi , di bulan Oktober 2024 ini, Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) mengalami inflasi sebesar 0,21 persen secara month to month (mtm). Sementara inflasi tahun kalender sebesar 0,09 persen.
ADVERTISEMENT
Adapun komoditas pendorong inflasi di Sulut pada Oktober 2024 ini adalah daging babi dengan andil sebesar 0,11 persen, daging ayam ras sebesar 0,06 persen, tomat sebesar 0,06 persen dan lemon 0,04 persen.
Sementara yang menahan laju inflasi adalah komoditas cabai rawit yang memiliki andil -0,15 persen, beras -0,05 persen, angkutan udara -0,03 persen dan buah semangka sebesar -0,03 persen.
Dijelaskan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulut, Aidil Adha, inflasi ini tak lepas dari fenomena perkembangan harga komoditas di Sulut.
Disampaikan, untuk harga daging ayam ras di bulan Oktober mengalami kenaikan yang disebabkan oleh pasokannya yang di beberapa wilayah mengalami penurunan.
Begitu juga dengan adanya fluktuasi harga tomat, di mana pada bulan Oktober ini terjadi peningkatan harga yang disebabkan pasokan yang sudah mulai berkurang akibat berakhirnya masa panen di beberapa daerah sentra produksi.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, jika dilihat secara year on year (yoy) atau Oktober 2024 terhadap Oktober 2023, Sulut mengalami inflasi sebesar 2,58 persen.
"Daging babi masih menjadi komoditas pendorong inflasi dengan andil paling besar yakni 1,37 persen, kemudian ada cabai rawit sebesar 0,31 persen, serta emas perhiasan sebesar 0,26 persen," kata Aidil.
"Dan untuk komoditas yang menjadi penahan inflasi adalah ikan malalugis -0,12 persen, tomat -0,11 persen dan telepon seluler -0,06 persen," ujarnya lagi.
Sementara, untuk inflasi antar wilayah cakupan Indeks Harga Konsumen (IHK) di Provinsi Sulut pada Oktober 2024, Kabupaten Minahasa Selatan menjadi daerah dengan inflasi terbesar yakni 0,92 persen dengan daging babi sebagai penyumbang inflasi terbesar.
"Untuk Kabupaten Minahasa Utara inflasi terjadi 0,34 persen, lalu Kota Kotamobagu sebesar 0,03 persen dan Kota Manado terjadi inflasi 0,01 persen," ujar Aidil kembali.
ADVERTISEMENT