Konten Media Partner

Tarif Listrik dan Harga Emas Perhiasan Dorong Inflasi di Sulut Pada April 2025

4 Mei 2025 8:54 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi emas.
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi emas.
ADVERTISEMENT
MANADO - Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) kembali mencatat inflasi di bulan April 2025 ini. Secara month to month (m-to-m) inflasi terjadi sebesar 1,02 persen. Sementara jika dilihat secara tahun kalender atau year to date (YTD), inflasi sebesar 2,01 persen.
ADVERTISEMENT
Tarif listrik menjadi komoditas utama penyumbang inflasi tertinggi di bulan April 2025 ini. Berakhirnya program diskon tarif listrik untuk pelanggan rumah tangga dengan daya 450 VA, 900 VA, 1.300 VA, dan 2.200 VA, menyumbang andil hingga 0,83 persen.
Selain tarif listrik, harga emas perhiasan juga ikut memberikan andil sebesar 0,12 persen terjadinya inflasi di bulan April 2025 ini. Tren kenaikan harga emas dunia yang masih terus berlanjut, membuat komoditas ini menjadi pemberi andil kedua tertinggi.
Peningkatan harga komoditas ikan akibat cuaca ekstrem yang terjadi di Sulut, juga ikut memberikan andil terjadinya inflasi. Jika tak dibagi berdasarkan klaster jenis ikan, maka total andil inflasi dari sektor ikan ini mencapai 0,23 persen atau lebih tinggi dari sektor emas.
ADVERTISEMENT
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sulut, Aidil Adha, menjelaskan jika di breakdown ke Kabupaten dan Kota, inflasi tertinggi terjadi i Kota Manado yakni sebesar 1,29 persen, di mana tarif listrik jadi komoditas pendorong laju inflasi terbesar dengan 0,91 persen.
"Kemudian ada Minahasa Selatan, inflasi tercatat 1,08 persen, Kota Kotamobagu 0,81 persen dan Minahasa Utara 0,19 persen. Seluruh daerah itu, laju inflasi didorong oleh tarif listrik," ujar Aidil.
Lebih lanjut, Aidil mengatakan jika ada beberapa komoditas yang justru menahan laju inflasi di bulan April 2025 ini, di antaranya cabai rawit yang menahan laju inflasi hingga -0,16 persen, lalu daging babi sebesar -0,10 persen dan tarif pulsa ponsel sebesar -0,04 persen.
"Sementara jika dilihat secara year on year, Provinsi Sulawesi Utara mengalami inflasi sebesar 2,27 persen dengan Indeks Harga Konsumen atau IHK sebesar 109,44," kata Aidil kembali.
ADVERTISEMENT