Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten Media Partner
Tokoh Warga Pertanyakan Sikap Pemerintah Soal Nasib Peternak Babi di Minahasa
24 Juli 2023 17:03 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
MINAHASA – Peternak babi di Kecamatan Sonder, Kabupaten Minahasa , memilih untuk menjual daging babi dengan harga yang sangat murah. Ada dua alasan yang mendasari hal tersebut, yakni harga jual di tengkulak yang turun dan juga ancaman virus African Swine Fever (ASF).
ADVERTISEMENT
Para peternak babi mengaku lebih baik menjual daging babi dengan harga yang murah tapi laku, daripada ternak mereka terkena ASF dan mati dengan percuma. Para pedagang merasa lebih baik menekan angka kerugian jadi tidak lebih besar.
Tokoh warga, Pinkan Nuah, mengatakan jika persoalan tersebut harusnya mendapatkan perhatian dari pemerintah. Untuk itu dia mempertanyakan sikap pemerintah yang tak kunjung peka dengan nasib peternak babi di Sonder tersebut.
Menurutnya, para peternak babi di Sonder akan terkena dampak ekonomi yang besar akibat persoalan tersebut. Untuk itu, pemerintah harusnya turun tangan membantu para peternak.
"Para peternak ini juga bagian dari warga secara luas yang harus dilindungi. Saya minta agar pemerintah bisa membantu mereka menyelesaikan persoalan ini," kata Pinkan.
ADVERTISEMENT
Pinkan mengatakan, pemerintah bisa membantu para peternak untuk mengatasi krisis itu dengan memberikan rasa aman lewat penyemprotan disinfektan di semua kandang babi maupun memberikan vaksin agar ternak babi tak terkena virus ASF.
"Sebenarnya ini dampaknya akan besar, karena nantinya daerah lain akan menganggap ternak babi dari Sulut tidak sehat dan tak layak. Padahal, saat ini ternak babi jadi primadona komoditas di Sulut. Untuk itu, saya minta agar pemerintah bisa peka dan mau membantu," kata Pinkan kembali.
Sebelumnya, peternak di Kecamatan Sonder, Kabupaten Minahasa, menjual daging babi dengan harga murah. Jika biasanya daging babi dihargai Rp 45 ribu hingga Rp 70 ribu per kilogram, para peternak menjualnya dengan harga Rp 100 ribu untuk enam kilogram.
ADVERTISEMENT
Hal ini membuat para calon pembeli berdatangan tak hanya dari Minahasa, tapi juga dari Amurang Minahasa Selatan, Kota Tomohon, Kota Manado hingga Kota Bitung.
febry kodongan