Tomat Sayur Penyebab Tingginya Inflasi di Sulut

Konten Media Partner
2 Desember 2019 16:40 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Kegiatan rilis data inflasi yang digelar Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Utara
Harga tomat sayur yang masih mengalami kenaikan pada bulan November, mengakibatkan inflasi di Provinsi Sulawesi Utara masih tinggi. Bahkan, ini tertinggi di pulau Sulawesi serta Indonesia secara keseluruhan.
ADVERTISEMENT
Kepala Badan Pusat Statistik Sulawesi Utara Ateng Hartono di Kantor BPS Sulut, Senin (2/12) menyebutkan, pada bulan November ini, inflasi di Sulawesi Utara berada di angka 3,30 persen, naik jauh dari bulan Oktober 2019 yang ada di angka 1,22 persen.
"Secara tahun kalender menjadi sebesar 5,5 persen dan secara year on year sebesar 6,32 persen. Inflasi ini disebabkan adanya peningkatan indeks pada kelompok pengeluaran bahan makanan sebesar 13,61%, kelompok kesehatan sebesar 0,37%, kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 0,12%, dan kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,01%,” ujar Ateng.
Menurut Ateng, tomat sayur secara presentase menyumbang inflasi hingga 3,4102 persen. Sementara, lemon (0,1117%), bawang merah (0,0673%) dan jeruk nipis (0,0595%).
ADVERTISEMENT
"Untuk wilayah Sulawesi, setelah Sulut ada Bau-bau," kata Ateng kembali.
Sekadar diinformasikan, untuk angka inflasi nasional, pada November 2019 menyentuh angka 0,14%. Dari angka itu, menyebabkan inflasi tahun kalender 2019 berada di angka 2,37% dan secara y on y berada di angka 3,00%.
manadobacirita