Viral, Wanita Ini Ambil Alih Counter Check-in Bandara Sam Ratulangi

Konten Media Partner
20 Agustus 2021 13:30 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
MANADO - Video wanita mengamuk histeris di Bandara Sam Ratulangi Manado, menjadi viral. Rupanya wanita yang berteriak dengan suara melengking tinggi ini, tak diizinkan naik pesawat, karena tidak memiliki surat test PCR, yang kini diwajibkan untuk semua pelaku perjalanan.
ADVERTISEMENT
Yang membuat viral bukan hanya teriakan histerisnya, namun wanita berbaju cokelat dan menggunakan jungle hat ini, ternyata sempat mengaku istri kolonel yang baru menjabat di wilayah Sulawesi Utara.
"Katanya suaminya kolonel, baru menjabat kemarin. Katanya dari Jakarta kemarin berangkat ke Manado di ACC dari Karantina di Jakarta, makanya dia bisa berangkat ke sini," penjelasan orang yang merekam video tersebut.
Wanita histeris yang menyerobot counter check-in di Bandara Sam Ratulangi Manado
Wanita tersebut juga dengan berani menerobos ke counter check-in dan mengambil alih counter petugas check in, sebelum kemudian berteriak-teriak tidak jelas dengan suara yang melengking tinggi.
"Dia paksa diri masuk ke sini. Dia tidak di acc dari karantina kan. Kemudian dia terobos ke sini," suara penjelasan di video tersebut.
Terlihat juga, seorang petugas laki-laki, tampak meminta wanita tersebut ke luar dari counter check in, karena memang bukan tempat semestinya orang yang bukan petugas berada. Tapi, bukannya ke luar dari tempat itu, si wanita terus berteriak dan bersikeras tetap berada di counter check in.
ADVERTISEMENT
Wanita itu juga terlihat sempat mengambil beberapa foto para petugas yang mencoba untuk mengeluarkannya dari counter check in, sebelum akhirnya berhasil diamankan oleh petugas keamanan Bandara.
Humas Bandara Sam Ratulangi, Yanti Pramono, membenarkan kejadian tersebut. Menurutnya, kejadian itu terjadi pada Rabu (18/8), di mana wanita itu adalah penumpang tujuan Jakarta.
Menurut Yanti, karena yang bersangkutan tidak memiliki dokumen PCR, dirinya tak diperbolehkan naik pesawat. Yanti menyebutkan, awalnya pihak Bandara bersikap kooperatif dan mengikuti keinginan dari si wanita yang meminta penjelasan tentang syarat-syarat naik pesawat.
"Setelah mengetahui jika semua penumpang wajib PCR karena sudah sesuai edaran Kemenkes, si wanita tetap memaksa melakukan check in. Tapi tetap ditolak. Karena wanita itu terus berteriak, akhirnya keamanan bandara langsung mengamankannya karena sudah mengganggu kepentingan umum," ujar Yanti kembali.
ADVERTISEMENT
manadobacirita