Konten dari Pengguna

Jam Ngaret ala Mahasiswa: Menyebalkan, tapi Apakah Masih Bisa Diatasi?

Firmansyah Abdinagara
Mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Amikom Purwokerto - Ga suka nunggu, apalagi nungguin orang telat
15 November 2023 12:40 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Firmansyah Abdinagara tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi terlambat datang Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi terlambat datang Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Mahasiswa merupakan sebutan untuk orang yang sedang menuntut ilmu di perguruan tinggi. Ketika sudah menjadi mahasiswa, sudah sepatutnya untuk bersikap dan berperilaku lebih baik lagi, baik itu di dalam kelas maupun diluar kelas. Tetapi, ada satu permasalahan yang sepertinya dialami oleh banyak mahasiswa, yaitu kebiasaan terlambat atau biasa disebut dengan istilah ngaret.
ADVERTISEMENT
Ya, ngaret seperti sudah menjadi budaya atau kebiasaan tersendiri bagi sebagian masyarakat Indonesia, khususnya di lingkungan kampus. Terlambat masuk kelas, telat ketika menghadiri rapat, atau telat untuk bertemu dengan seseorang sudah menjadi hal yang umum, misalnya ketika ada rapat yang mengharuskan datang pada pukul 9, maka banyak mahasiswa yang datang lebih dari jam 9 bahkan ada yang baru datang satu jam setelahnya dengan alasan yang bermacam-macam.
Bagi saya, itu sangat menyebalkan apalagi kalau kita punya rencana, tetapi semuanya berantakan karena rapat baru dimulai setelah mahasiswa yang terlambat tadi datang. Mau tidak mau kita harus merancang ulang rencana yang sudah dibuat.
Ngomongin pengalaman menghadapi orang ngaret seperti tidak ada habisnya memang, di satu sisi membuat saya muak tapi di sisi lain membuat saya berpikir bahwa sepertinya menjadi orang ngaret seru juga, tapi sayangnya hal itu seperti hanya menguntungkan diri sendiri dan merugikan orang lain.
ADVERTISEMENT
Kesulitan mengatur waktu. Foto: Freepik/master1305
Budaya ngaret juga termasuk ke dalam perilaku korupsi waktu, dan yang seperti kita ketahui pendidikan anti korupsi juga sedang digencarkan di dunia perkuliahan. Jadi, korupsi tidak melulu soal uang saja, tetapi juga waktu yang kita sia-siakan.
Jadi, apakah kebiasaan ini bisa diatasi?
Bisa saja, tapi butuh waktu untuk menyelesaikannya. Salah satu caranya adalah belajar memperkirakan waktu yang dibutuhkan. Hal itu bisa dimulai dari hal sederhana saja misalnya jarak dari rumah ke kampus adalah 20 menit, maka kita harus berpikir bagaimana caranya supaya datang tepat waktu, yaitu dengan cara berangkat 20 menit sebelum waktu yang telah ditentukan.
Harapannya, mahasiswa akan jauh lebih sadar akan pentingnya tepat waktu sehingga budaya ngaret bisa segera hilang dari dunia perkuliahan. Akan menyenangkan bila semua dimulai tepat pada waktunya dan otomatis juga menghargai orang lain dengan datang tepat waktu.
ADVERTISEMENT