Konten dari Pengguna

Berakhir Pekan ke 'Swiss kecil'-nya Kazakhstan

4 September 2020 0:10 WIB
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Maria Ardhanastri tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Hari itu, pagi-pagi sekali saya dan seluruh staf KBRI Nur-Sultan beserta keluarganya sudah berkumpul di gedung KBRI. Semuanya sudah siap dengan barang bawaannya masing-masing.
ADVERTISEMENT
Setelah berbulan-bulan berkutat dengan pekerjaan kantor, akhir pekan itu kami semua akan berlibur ke satu kawasan yang sering disebut oleh orang-orang lokal sebagai “Swiss kecil”-nya Kazakhstan.
Nama tempat itu adalah Burabay (atau Borovoye - Боровое dalam bahasa Rusia). Terletak hanya sekitar 258 kilometer di sebelah timur laut ibukota Nur-Sultan, atau sekitar 3 jam berkendara dengan menggunakan mobil. Letaknya yang tidak terlalu jauh dari Nur-Sultan menjadikan Burabay sebagai salah satu tempat liburan utama bagi penduduk ibu kota Kazakhstan.
Nama Burabay sendiri tidak hanya merujuk kepada nama sebuah danau terkenal disana yang dikelilingi oleh pegunungan, tetapi juga kepada keseluruhan Taman Nasional Burabay-Kokshetau. Memiliki luas hanya sekitar 630 kilometer persegi, taman nasional ini merupakan salah satu cagar alam terkecil di Kazakhstan.
ADVERTISEMENT
Burabay didominasi oleh danau yang jernih berasal dari beberapa mata air dan dikelilingi oleh hutan dengan banyak pohon ash dan birch (nama Rusia Borovoye berarti sebuah lanskap yang ditutupi oleh “bor” (бор) atau “hutan kecil”). Terdapat sekitar 14 danau kecil di area taman nasional tersebut.
Di sepanjang jalan terdapat banyak pohon ash dan pohon birch. Foto diambil saat musim gugur, sehingga daun-daun di pepohonan tersebut sedang berganti warna. (Sumber foto: koleksi pribadi)
Selain karena alamnya, Burabay juga memiliki udara yang bersih dan segar, iklim yang sejuk, dan pemandangan yang menenangkan, sehingga tidak mengherankan apabila disana terkenal dengan resor kesehatannya. Disana, kita juga dapat menikmati kegiatan outdoor seperti memancing, menunggang kuda, bersepeda, dan naik ATV.
Setibanya disana, rombongan kami langsung menuju ke penginapan. Setelah meletakkan barang-barang bawaan di kamar kami masing-masing, kemudian kami menuju ke restoran di penginapan tersebut untuk santap siang. Oleh karena hari itu belum ada acara, jadi kami memutuskan untuk beristirahat, mengingat keesokan harinya kami akan melakukan “small hiking”, menjelajah hutan dan danau di area taman nasional tersebut.
ADVERTISEMENT
Pagi harinya, setelah sarapan, kami kemudian berkendara ke suatu tempat yang tidak terlalu jauh dari penginapan. Di tempat tersebut, kami kemudian bertemu dengan pemandu lokal, yang akan mendampingi kami selama 1 hari itu. Oya, saat itu kebanyakan pemandu lokal disana berbahasa Rusia… Jadi semua penjelasannya diterjemahkan lagi oleh salah satu staf kami ke dalam bahasa Inggris.
Berhenti sejenak mendengarkan penjelasan dari pemandu wisata. (Sumber foto: koleksi pribadi)
Pemberhentian yang pertama, kami akan melakukan “small hiking” ke gunung Bolektau (Болектау) yang memiliki tinggi hanya 147 meter. Di sepanjang pendakian banyak ditemui pohon birch yang daun-daunnya sedang berganti warna dan mulai berguguran, menandakan pergantian dari musim gugur ke musim dingin.
Mendaki gunung Bolektau. (Sumber foto: koleksi pribadi)
Indahnya pemandangan dan sejuknya udara di sekeliling membuat jalan mendaki yang harus kami tempuh begitu terasa. Meskipun sempat beberapa kali beristirahat sejenak untuk mengambil napas, akhirnya kami tiba juga di puncak gunung Bolektau.
Disuguhi pemandangan seindah ini, lelah kami pun hilang dalam sekejap. (Sumber foto: koleksi pribadi)
Dari sini kami dapat menyaksikan keindahan danau Burabay dan danau Bolshoye Chebachye (Большое Чебачье), “batu misteri” Zhumbaktas (Жумбактас), dan gunung Okzhetpes (Окжетпес – atau yang berarti "Anak panah tidak bisa mencapainya").
“Batu misteri” Zhumbaktas dan gunung Okzhetpes dari kejauhan. (Sumber foto: koleksi pribadi)
Penulis berfoto dengan latar belakang Zhumbaktas dan gunung Okzhetpes. (Sumber foto: koleksi pribadi)
Mengapa dinamakan demikian? Sesungguhnya, terdapat beberapa legenda terkait dengan asal-usul “batu misteri” Zhumbaktas dan gunung Okzhetpes, nah salah satu yang saya ingat bercerita seperti ini…
ADVERTISEMENT
Zhumbaktas – bentuknya bisa berubah-ubah, tergantung dari sebelah mana kita melihatnya. (Sumber foto: koleksi pribadi)
Zhumbaktas dikenal sebagai “batu misteri”, disebabkan karena batu yang terdapat di tengah danau Burabay tersebut bisa terlihat menyerupai seorang gadis, sesosok wanita tua, Sphinx, seekor gajah, ataupun seekor unta…tergantung dari sebelah mana kita melihatnya.
ADVERTISEMENT
Apabila bukan musim dingin, untuk bisa mencapai batu Zhumbaktas, kita harus menyewa perahu dari tepi danau Burabay. Namun, saat musim dingin, kita bisa berjalan kaki untuk menuju batu Zhumbaktas, dikarenakan membekunya air danau Burabay.
Apabila bukan musim dingin, untuk menyeberang ke batu Zhumbaktas, kita harus menggunakan perahu-perahu seperti ini. Sedangkan, di musim dingin kita bisa berjalan kaki kesana, dikarenakan air danau yang membeku. (Sumber foto: koleksi pribadi)
Setelah dari Okzhetpes dan Zhumbaktas, kami kemudian berkendara menuju air terjun Imanayev (Иманаев). Berbicara tentang air terjun Imanayev, jangan membayangkan sebuah air terjun Niagara yang terkenal di seluruh Dunia atau air terjun Grojogan Sewu yang ada di Jawa Tengah yang sangat tinggi dan deras aliran airnya ya pembaca…
Sesungguhnya, air terjun yang kami kunjungi ini adalah air terjun kecil yang berasal dari sebuah mata air, dengan airnya yang sangat jernih. Kami pun bisa meminum langsung air ini saking murninya, selain juga dipercaya memiliki efek kesehatan.
Aliran sungai yang berasal dari air terjun Imanayev, saking jernih dan murninya kita bisa meminumnya langsung. (Sumber: koleksi pribadi)
Kunjungan kami ke air terjun Imanayev menjadi akhir petualangan kami hari itu. Sungguh perjalanan yang sangat menarik bukan?
ADVERTISEMENT
Semoga suatu saat, saya bisa kesana lagi…