Tips Aman dan Sehat Bagi Penderita Diabetes Saat Berpuasa Senin - Kamis

Fatnan Setyo Hariwibowo
Dokter spesialis penyakit dalam RS PKU Muhammadiyah Temanggung yang hobi menulis, membaca berita, berolah raga dan berinteraksi dengan banyak orang.
Konten dari Pengguna
24 Maret 2024 15:49 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Fatnan Setyo Hariwibowo tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Penderita diabetes menghadapi tantangan unik saat menjalani puasa Senin dan Kamis. Banyak kasus pasien yang jatuh dalam keadaan hipoglikemia (gula drop) hingga harus rawat inap di rumah sakit. Sementara puasa adalah bagian penting dari praktik keagamaan bagi banyak orang, bagi mereka dengan kondisi medis tertentu seperti diabetes, perlu adanya perencanaan dan perhatian khusus untuk menjaga kesehatan selama puasa.
Diabetes (Image by xb100 on Freepik)
Puasa Senin dan Kamis, yang sering diamalkan oleh umat Islam, memerlukan penyesuaian pola makan dan rutinitas harian. Puasa adalah salah satu amalan keagamaan yang dianjurkan dalam Islam, namun penderita diabetes harus mempertimbangkan beberapa aspek penting untuk berpuasa dengan aman dan sehat sehingga harus merencanakan strategi yang tepat sesuai dengan kondisi kesehatannya. Bagi penderita diabetes, mengatur asupan makanan dan minuman menjadi hal krusial untuk menjaga kadar gula darah tetap stabil selama puasa.
ADVERTISEMENT
Dokter spesialis Penyakit Dalam dari Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Temanggung, dr. Fatnan Setyo Hariwibowo, Sp.PD AIFO-K FINASIM, menyoroti fenomena ini dan menjelaskan beberapa tips penting bagi penderita diabetes yang ingin menjalani puasa Senin dan Kamis dengan aman dan sehat:
1. Konsultasi dengan Dokter
Sebelum memulai puasa, seorang penderita diabetes penting untuk berkonsultasi dahulu dengan dokter untuk mendapatkan saran yang sesuai dengan kondisi kesehatan masing-masing. Karena hal ini berkaitan tentang pemakaian obat rutinnya, mulai dari dosis dan waktu minumnya. Untuk insulin, obat golongan sulfonil urea diantaranya glimepiride, glibenklamid atau gliquidone, dan golongan biguanide yaitu metformin diperlukan penyesuaian dosis saat sahur dan berbuka. Karena kondisi gula darah dapat ngedrop/rendah di siang hari, bahkan penurunan kesadaran/ koma dapat terjadi jika tanpa penyesuaian dosis obat.
ADVERTISEMENT
2. Perencanaan Makanan
Buatlah rencana makan yang seimbang dengan memperhatikan jumlah karbohidrat, protein, lemak, serat, dan gula yang dikonsumsi. Pilihlah makanan yang rendah gula dan indeks glikemik untuk menghindari lonjakan gula darah. Sebaiknya berkonsultasi dulu ke ahli gizi perihal menu, kuantitas, dan waktu makan di luar sahur maupun berbuka.
3. Jadwal Makan
Bagi penderita diabetes, penting untuk tetap menjaga jadwal makan yang teratur. Pilihlah waktu sahur dan berbuka yang tepat, serta hindari makanan yang terlalu berlemak atau manis. Jangan lupa makan yang ke tiga saat selesai sholat isya dengan jumlah porsi sama dengan saat sahur, hal ini bertujuan agar gula darah tetap terjaga dan nutrisi seimbang terpenuhi.
4. Rutin Pantau Kadar Gula Darah
ADVERTISEMENT
Selama puasa, pantau secara teratur kadar gula darah Anda. Jika terjadi perubahan yang signifikan, segera konsultasikan dengan dokter. Pemantauan dilakukan saat siang hari dan 2 jam sebelum berbuka. Hal ini untuk mengantisipasi kondisi hipoglikemia terutama bagi lansia, yang dapat berakibat fatal. Jika gula darah dibawah 90 sebaiknya jangan melanjutkan puasanya.
Melakukan Cek gula Darah Mandiri (Image by Lifestylememory on Freepik)
5. Hindari Makanan dan Minuman Berkalori Tinggi
Batasi konsumsi makanan dan minuman yang mengandung gula tambahan, termasuk minuman manis dan makanan cepat saji. Makanan tinggi kalori, manis, gorengan, sebaiknya dibatasi. Karena dapat terjadi lonjakan gula yang terlalu tinggi sesaat setelah berbuka dan ini dapat berakibat buruk bagi penderita diabetes. Jika memang pengen sekali, tetap berpedoman BNI yaitu Batasi, Nikmati dan Imbangi.
ADVERTISEMENT
6. Perhatikan Asupan Cairan
Pastikan untuk tetap terhidrasi dengan cukup selama puasa. Minumlah air putih secara teratur antara waktu sahur dan berbuka. Minimal 8 gelas (per 1 gelas =250cc) per hari, agar terpenuhi asupan cairannya. Strateginya adalah 1 gelas setelah bangun sahur, 1 gelas selepas sahur, 1-2 gelas saat berbuka puasa, 1 gelas setelah sholat maghrib, 1 gelas setelah sholat isya, 1 gelas setelah makan malam, dan 1 gelas sebelum tidur.
7. Olah Raga Saat Puasa
Waktu yang tepat untuk berolahraga yaitu sebelum berbuka atau beberapa jam setelah berbuka, lebih tepatnya setelah sholat isya'. Hindari berolahraga saat waktu terik di tengah hari untuk menghindari dehidrasi. Kemudian memilih jenis olahraga yang ringan dan tidak terlalu membebani tubuh, seperti jalan santai, bersepeda statis, atau senam ringan. Hindari olahraga yang terlalu intensif atau membutuhkan banyak energi. Jika berolah raga ringan tentunya kebutuhan cairan akan meningkat 250-750 cc/hari
ADVERTISEMENT
Dr. Fatnan menekankan pentingnya kesadaran diri dan pemantauan terhadap kondisi kesehatan selama puasa. "Dengan perencanaan yang baik dan perhatian terhadap pola makan dan minum, penderita diabetes dapat menjalani puasa Senin Kamis dengan aman dan sehat," katanya. Puasa senin dan kami dapat menjadi media latihan terbaik bagi penderita diabetes sebelum menjalani puasa 30 hari di bulan ramadhan, karena pola minum obat atau suntik insulinnya sudah terbentuk dan terbiasa dengan penyesuaian dosis.
Bagi penderita diabetes, menjalani puasa Senin dan Kamis dapat menjadi momen spiritual yang bermakna sambil tetap menjaga kesehatan dan keseimbangan gula darah. Dengan mengikuti tips yang disarankan dan memperoleh bimbingan dari tenaga medis yang tepat, mereka dapat menjalani puasa dengan lancar dan aman.
ADVERTISEMENT