Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Kutukan Pinalti Di Euro 2020
9 Juli 2021 16:29 WIB
Diperbarui 13 Agustus 2021 13:57 WIB
Tulisan dari Aditya wahyudi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Kutukan pinalti menjadi hal unik pada gelaran Euro 2020 kali ini, yaitu rasio kegalan penembak pinalti yang mencapai angka rasio 55%, ini cukup tinggi karena lebih dari setengah kesesempatan yang didapat gagal ditunaikan. Ini menimbulkan pertanyaan si eksekutor yang tidak mujur atau si kiper yang sudah relatif siap untuk membendung tendangan. Selain naluri biasanya seorang kiper di masa banjir informasi ini mempersiapkan diri dengan menonton video statistik si eksekutor mengarahkan si kulit bundar.
ADVERTISEMENT
Hasil ini memicu Ben Lyttleton seorang penulis buku sepakbola berjudul Twelve Yards untuk mengalisis rasio kegagalan pinalti Euro 2020 melalui komentarnya via Twitter. Menurutnya para eksekutor yang gagal menunggu reaksi seorang kiper bergerak untuk kemudian mengarahkan tendangannya. Itu menjadi salah satu alasan yang kuat kenapa kegagalan pinalti di Euro 2020 tinggi.
Ada beberapa nama yang unik dari para eksekutor yang gagal menunaikan ibadah tendangan pinalti, banyak dari mereka berawalan huruf M. Dimulai dari; Moreno, Morata(2x), dan Mbappe. Kegagalan mereka semua mengeksekusi pinalti membuat negaranya pulang kampung. Ada apa dengan nama-nama tersebut? Apakah mengalami kutukan?
Inggris pun turut mengambil potongan kue kegagalan pinalti melalui wakilnya Harry Kane. Sungguh mujur, bila saja bola rebound tersebut gagal diceploskan mungkin dia akan menjadi bahan olok-olok media Inggris yang terkenal pedas.
ADVERTISEMENT
Sedikit saran untuk timnas Inggris yang akan menghadapi Italia di partai Euro 202o nanti agar benar-benar mempersiapkan mental di babak tos-tosan jika pertandingan berjalat alot sampai ke babak tambahan. Karena Italia sudah mencicipinya terlebih dahulu di babak semifinal. Terlebih dengan hantu masa lalu seputar kegagalan dalam babak tos-tosan. Kalau ada pemain Inggris yang dilarang mengambil eksekusi penalti mungkin itu Mason Mount, ya apalagi alasannya jika bukan perkara huruf awalan namanya, terlebih dia memiliki dobel M.
Untuk apa football coming home kalau bisa ke Rome. "Biar kuat minum Kuku Bima, Roso!" menyaksikannya. ah, syegar...