Pengakuan Presiden UEFA: Euro 2020 Tak Adil!

Aditya wahyudi
Freelance Writer di rumah
Konten dari Pengguna
10 Juli 2021 18:35 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Aditya wahyudi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Presiden UEFA Aleksander Ceferin sumber: Twitter
zoom-in-whitePerbesar
Presiden UEFA Aleksander Ceferin sumber: Twitter
ADVERTISEMENT
Ada sebuah dagelan menjelang partai final EURO 2020, Presiden UEFA Aleksander Ceferin mengatakan bahwa format EURO 2020 saat ini tidak adil dan tidak akan digunakan lagi. Ucapan ini seperti sebuah lips service kepada tim yang telah gugur dan pemain yang protes sebelumnya.
ADVERTISEMENT
Dia berujar, "saya tidak akan mendukungnya lagi, cara ini tidak benar karena karena beberapa tim ada yang menempuh jarak 10.000 km sementara tim lain 1000 km.
Ide ini sebenarnya berawal dari Michael Platini selaku presiden UEFA sebelumnya untuk memperingati 60th kejuaraan, yang memakai sistem 12 tuan rumah.
Setelah berjalan ternyata sistem ini menguntungkan Iggris secara tidak langsung karena memainkan 6 dari 7 laganya di kandang hingga partai final. Sedangkan tim yang paling dirugikan adalah Swiss, sangat kontras dengan jarak perjalanan yang harus ditempuh sejauh 15.485 km dan tersingkir di babak perdelapan final.
Ucapan Caferin ini seperti sudah tidak ada gunanya lagi karena karpet merah telah mengantar Inggris ke partai puncak. "biar kuat minum kuku bima, Roso!" cocok disajikan dalam keadaan dingin untuk meredam keadaan panas di hati melihat tim kesayangan kalah.
"biar kuat minum kuku bima, Roso!"