Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Prediksi Laga Final Euro 2020: Italia vs Inggris
10 Juli 2021 14:31 WIB
Diperbarui 13 Agustus 2021 14:01 WIB
Tulisan dari Aditya wahyudi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Akhirnya laga final Euro 2020 antara Italia vs Inggris di depan mata. Keduanya akan saling beradu taktik untuk mendapatkan tropi yang diidam-idamkan. Bagi Italia ini adalah final ketiga mereka di kompetisi ini sejak terakhir memenangkannya pada tahun 1968. Sedangkan bagi Inggris ini adalah partai final kedua setelah Piala Dunia 1966 mereka keluar sebagai juara. Inggris memiliki sejarah tidak pernah kalah di partai final. Jadi apa yang bisa kita harapkan dari kedua tim yang akan tampil nanti?
ADVERTISEMENT
Roberto Mancini kemungkinan akan memaninkan formasi andalannya 4-3-3, formasi yang menbuat Italia tidak terkalahkan dalam 33 terakhir. Memiliki sistem transisi menyerang ke bertahan yang mematikan. Belgia dan Spanyol sudah merasakan efek racikan formasi yang membuat mereka mengepak koper lebih cepat.
Gianlugi Donnaruma sudah pasti bertahan di bawah mistar, kehebatannya sudah terbukti ketika melawan spanyol. Di pos pemain belakang duet gaek Bonucci dan Chiellini akan menjadi tembok kokoh jantung pertahan, menurut Jose Mourinho mereka berdua seharusnya membuka kelas di Harvard sebagai dosen di fakultas teknik ilmu pertahanan. Di sisi kanan peran Di Lorenzo belom bisa digantikan, statistik menunjukan kalau dia memiliki tekel terbanyak (15) selama turnamen untuk Italia. Untuk sisi kiri peran Emerson Palmieri belum terlihat begitu signifikan seperti yang dilakukan rekan sejawatnya Spinazzola yang cidera robek urat achilles ketika berkaloborasi dengan Lorenzo Insigne menusuk jantung pertahanan lawan. Bagian ini bisa menjadi titik lemah Italia ketika mendapatkan serangan dari pemain sayap Inggris yang terkenal cepat.
ADVERTISEMENT
Meskipun gagal mengeksekusi bola saat drama adu pinalti dengan Spanyol, Manuel Locatelli telah melewati turnamen yang indah dengan awal yang luar biasa, tapi Marco Verratti lebih punya pengalaman dan visi bermain untuk memenagkan hati Roberto Mancini di starting-line up partai final. Pemain ini akan menjadi kombinasi trio mematikan untuk lini tengah Italia bersama Jorginho dan Nicolo Barella.
Federico Chiesa yang mencetak gol plesing indah di semi final akan menjadi andalan di sisi kanan lini serang dengan Lorenzo Insigne yang menemani di sisi kiri mengapit Ciro Immobile. Walaupun striker milik Lazio ini tidak terlalu moncer di timnas tapi bisa digunakan untuk mengganggu bek Inggris yang kokoh. Opsi memainkan Andrea Belotti dari awal juga bisa menjadi pertimbangan.
ADVERTISEMENT
Tidak seperti Mancini, Gareth Southfate lebih suka merubah-rubah formasinya selama perhelatan turnamen Euro 2020 untuk membingungkan lawan. Mulai dengan 4-2-1, 3-4-3 dan 4-3-3 semuanya pernah dicoba, tergantung kebutuhan. Godaan untuk merubah bagian pertahaan saat melawan Italia mungkin bisa dimengerti. Tapi tampanya Southgate akan bertahan dengan formasi yang sama saat merontokan perlawan Denmark di semi final, Three Lions tampil nyaman menguasai permainan sejak babak kedua sampai pluit panjang dibunyikan.
Meskipun dibabak pertama agak gugup, Jordan Pickford akhirnya bermain nyaman pada hari rabu di bawah mistar gawang, dia akan mempertahankan posisinya di partai puncak terlebih rekor nir bobolnya sudah mengalahkan legenda kiper Inggris Gordon Banks. Dengan John Stones dan Harry Maguire melanjutkan duet sempurnanya di jantung pertahanan. Kecepatan Kyle Walker akan memainkan peran penting ketika berhadapan dengan kelincahan Insigne, sementara umpan silang Luke Shaw akan sangat mematikan jika Bonucci dan Chiellini tidak bisa melahapnya.
ADVERTISEMENT
Declan Rice and Kalvin Phillips akan memanggul tugas berat di pundaknya ketika berhadapan dengan trio lini tengah Italia. Penting bagi mereka berdua untuk memberikan keamanan terhadap pertahanan sehingga Mason Mount bisa bebas berkreasi di sepertiga lini pertahanan Italia. Di sisi sayap, Raheem Sterling adalah pemain adalah pemain terbaik di posisinya, kegigihannya untuk terus bergerak selama 120 menit saat melawan Denmark mengasilkan sebuah kemenangan. Bukayo Saka juga cukup bagus bermain, tapi posisinya mungkin bisa diganggu Jadon Sancho untuk mengelabui Emerson di sisi kiri pertahan Italia.
Harry Kane selaku ujung tombak tentu saja akan memimpin barisan depan sebagai kapten. Berguna untuk menarik salah satu bek Italia sehingga menciptakan celah untuk dieksploitasi di lini pertahan.
ADVERTISEMENT
Chiellini ketika diwawancarai Rai Sport berujar: "Kane adalah salah satu penyerang favorit saya"
"Aku ingat ketika dia berkunjung ke Turin pertama kali pada sebuah pertandingan internasional. DIa meninggalkan sebuah kesan yang sulit dilupakan"
"Inggris bukan hanya Kane," Chiellini menambahkan. "Dengan pemain di bangku cadangan mereka bisa memenangkan Euro, di sana ada Jack Grealish, Jadon Sancho, Marcus Rashford, Dominic Calvert-Lewin dan Phil Foden."
Kane, tentu saja, ia datang ke Wembley untuk memenangkan piala kemudian mencetak sejarah sebagai pemain ketiga Inggris yang mencetak gol di partai final turnamen akbar.
"biar kuat minum Kuku Bima, Roso!" menyaksikan laga ketat yang kemungkinan dimenangkan Italia dengan skor tipis karena memiliki keunggulan secara taktik dan telah menumbangkan tim-tim besar di babak sebelumnya.