Konten dari Pengguna

Festival Kopi Temanggung Akankah Naik Kelas?

Mataharitimoer
penulis, blogger, aktivis literasi digital
25 Juli 2018 9:12 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Mataharitimoer tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Antusiasme dan partisipasi pelaku kopi temanggung serta animo masyarakat Jawa Tengah pada Kegiatan Sosial Feskop Ke-3 tahun lalu (2017) memicu semangat bahwa kegiatan ini harus dilaksanakan lebih serius lagi. Semua pihak baik pelaku kopi maupun masyarakat tentu menginginkan kegiatan festival kopi yang akan datang harus naik kelas, baik dari segi kualitas, rangkaian acara, hiburan, dan jumlah pengunjungnya.
ADVERTISEMENT
Ini menjadi tantangan bagi petani, pemain kopi, dan HIPMI Temanggung selaku penggagas kegiatan Festival Kopi Temanggung. Dalam Festival Kopi Temanggung Ke-4 yang akan diselenggarakan pada hari Jumat sampai dengan Senin, tanggal 28 September sampai 1 Oktober 2019 di Gedung Pemuda Temanggung, Semestinyalah diselenggarakan sebaik-baiknya dengan menggandeng semua pihak termasuk Pemerintah Daerah dan Dunia Usaha seperti tahun-tahun sebelumnya.
Selain bagi pelaku dan pecinta kopi, kegiatan ini bermanfaat juga untuk menujukkan eksistensi kualitas dan kuantitas produk kopi temanggung serta juga sangat bermanfaat untuk mendukung sektor pariwisata Temanggung dengan even unik dan menarik agar Temanggung lebih dikenal sampai tingkat Nasional.
Dalam hal bekerjasama dengan dunia usaha, Hipmi Temanggung telah berkoordinasi dengan Hipmi Jawa Tengah dan Generasi Pesona Indonesia Jawa Tengah untuk hadir dan ikut mempromosikan dan menyukseskan kegiatan tersebut.
ADVERTISEMENT
Beberapa kegiatan yang akan dilaksanakan dalam rangkaian Festival Kopi Temanggung Ke-4 adalah Festival Cita Rasa kopi Temanggung, Pelatihan Roasting Kopi Temanggung, Sarasehan Kopi Temanggung, Demo Barista, Forum Pengusaha HIPMI Jateng, Sarasehan Kewirausahaan, Anjangsana Tembakau Lintingan, Peta Pariwisata Temanggung, dan kegiatan lain yang menghibur seperti parade kesenian tradisional dan musik akustik.
Tinggal kita lihat apakah agenda rutin para pegiat kopi di Temanggung akan naik kelas dibanding tiga kegiatan sebelumnya di setiap tahunnya. Satu hal yang aku sarankan, apa yang telah dibahas oleh perwakilan pemerintah maupun sektor bisnis pada sarasehan tahun lalu, dievaluasi dulu. Minimal dikumpulkan data dan fakta apakah pesan dan rencana yang dibahas tahun lalu sudah seberapa terwujud. Sebab menurut hemat saya, festisl kopi sebaiknya bukan cuma menjadi ajang pesta bersama, jualan bareng, atau sekadar hiburan saja. Jadikan festival ini sebagai cara untuk menakar perkembangan bisnis kopi dan kesejahteraan petani.
ADVERTISEMENT
Selamat bekerja teman-teman pelaksana Festival Kopi Temanggung 2018.
(Den/MT)