Budaya dan Perilaku yang Muncul Setelah Viralnya Tren Corkcicle

Nurul Ilham Maulana
(Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta) (Asisten Dosen Ilmu Politik dan Ilmu Komunikasi) (Asisten Penelitian)
Konten dari Pengguna
30 Desember 2022 17:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Nurul Ilham Maulana tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Berbagai jenis peralatan dan aksesoris produk Corkcicle dengan model yang unik dan elegan. (Dokumentasi Pribadi)
zoom-in-whitePerbesar
Berbagai jenis peralatan dan aksesoris produk Corkcicle dengan model yang unik dan elegan. (Dokumentasi Pribadi)
ADVERTISEMENT
Menerapkan gaya hidup sehat menjadi topik utama yang sangat sering dibahas akhir-akhir ini di media sosial. kondisi pandemi menuju endemi membuka kesempatan masyarakat untuk beraktivitas kembali di luar rumah.
ADVERTISEMENT
Dengan minum air putih yang cukup, kita sudah mulai dalam penerapan gaya hidup sehat. Dengan berakhirnya masa pandemi, semua orang sudah kembali beraktivitas di luar ruangan.
Namun banyak dari mereka kurang memperhatikan kebutuhan mineral yang cukup bagi tubuh. Membawa tumbler atau botol minum sendiri menjadi solusi ketika beraktivitas di mana saja.
Beberapa hari terakhir, tren Corkcicle sedang hangat diperbincangkan di berbagai media sosial, terutama di Twitter dan TikTok. Tren ini banyak menuai komentar terkait botol minum hits ini. Mulai dari bentuk, fungsi, hingga harganya.
Corkcicle adalah sebuah produk kekinian yang digunakan untuk menyimpan minuman mulai dari hangat hingga dingin. Corkcicle tidak hanya menjual botol dan gelas minuman saja, namun peralatan makan dan aksesoris lainnya juga tersedia.
ADVERTISEMENT
Canteen, Tumbler, Commuter Cup, Coffe Mug, Stemles, Kids Cup, dan Buzz Cup merupakan jenis peralatan dan aksesoris yang tersedia dalam produk Corkcicle. Corkcicle memiliki berbagai desain yang unik dan elegan. Bahkan disebut juga sebagai merek yang ramah lingkungan.
Sebagai produk yang ramah lingkungan, Corkcicle sangat mengutamakan desain yang bisa digunakan kembali sehingga mengurangi dampak kerusakan pada bumi. Produk Corkcicle juga bebas Bisphenol A (BPA) yang digunakan sebagai bahan kimia industri berbahan plastik dan resin.
Penggemar es atau yang suka dengan minuman hangat pasti sangat excited dengan kehadiran produk ini, karena kemampuannya yang bisa mengontrol suhu minuman. Desain dari tumbler dan canteen dari produk Corkcicle ini dirancang secara estetik.
Tren Corkcicle mulai banyak diikuti oleh karyawan Sudirman Central Business District (SCBD) ketika memamerkan produk tumbler yang mereka gunakan di media sosial dengan merek Corkcicle.
ADVERTISEMENT
“This is Corkcicle, kalian tidak bisa bilang ini botol minum atau tumbler, you have to say this is Corkcicle. Seperti kalian beli MacBook, you’re just stop saying you’re using laptops, but instead you’re using MacBooks,” ujar salah satu konsumen yang menggunakan produk Corkcicle.
Begitulah suatu gengsi yang ditawarkan ketika memiliki produk Corkcicle. Model yang keren, eksklusif, dan trendy ini mempunyai harga berkisaran dari Rp599.000 sampai lebih dari Rp1.000.000.
Harganya yang tinggi, membuat Corkcicle sebagai nilai kekayaan dan gengsi seseorang. Wajar saja jika produk ini disebut sebagai botol minum sultan. Meskipun seperti itu, Corkcicle sangat diminati oleh anak muda dan mendapatkan banyak respon positif dari berbagai kalangan.
Berbicara tentang tren Corkcicle ini ternyata bisa kita kaitkan dengan peristiwa yang sering terjadi di masyarakat yaitu budaya populer. Budaya populer diartikan sebagai gaya-gaya ekspresi manusia yang berkembang dari kreativitas orang kebanyakan menurut minat, preferensi, dan selera mereka.
ADVERTISEMENT
Banyak anak muda yang menjadi konsumtif dan ikut membeli ketika tren Corkcicle ini hadir, meskipun harga Corkcicle ini cukup mahal. Bisa dibilang ini merupakan suatu gaya dari masyarakat sekarang yang aktif pamer barang mewah di media sosial.
"Beli tumbler hampir 1 juta, butuh fungsi atau butuh pengakuan? Gimana mau mencapai financial freedom kalau beli sesuatu saja karena gengsi," ujar netizen yang kontra dengan tren Corkcicle.
Khalayak telah cerdas dengan mengetahui kekuatan media dalam membentuk sistem sosial yang sudah sangat masif. Media sosial menjadi tempat sehari-hari mereka dalam menentukan gaya hidup yang mereka pilih. Sehingga perilaku konsumtif mereka biasanya dibarengi dengan niat pamer yang bertujuan membentuk sebuah nilai sosial.
Positifnya tren ini adalah meningkatnya aksi peduli lingkungan. Barang yang relatif mahal seperti ini dipersepsikan punya nilai dan keefektifan yang lebih tinggi. Padahal fungsi dari barang tersebut bisa jadi sama dengan harga barang yang lebih murah.
ADVERTISEMENT
Dengan melihat suatu peristiwa seperti ini, kita sebagai pengguna media sosial harus bisa mengontrol perilaku konsumtif. Sehingga menjadi pengguna media sosial yang bijak dan selektif memilih gaya hidup yang diterapkan.
Bagaimana tanggapan kalian sebagai anak muda ketika melihat tren Corkcicle ini? Jika kalian tertarik dengan produk Corkcicle ini maka beli sesuai dengan kebutuhan ya, bukan karena gengsi atau ingin pamer di media sosial.