Konten dari Pengguna

Fenomena Minat Kunjungan Wisatawan di Jawa Tengah: Meningkat Atau Menurun?

Maulana Arrozy
Universitas Pendidikan Indonesia
18 Maret 2025 13:31 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Maulana Arrozy tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
gambar ilustrasi orang membatik ( sumber: Dokumen pribadi)
zoom-in-whitePerbesar
gambar ilustrasi orang membatik ( sumber: Dokumen pribadi)
ADVERTISEMENT
Jawa Tengah, Provinsi dengan keanekaragaman budaya dan keindahan alam, pegunungan yang hijau, birunya laut, hingga situs sejarah yang kaya, telah menjadikannya sebagai salah satu destinasi wisata yang populer di Indonesia, provinsi ini menawarkan beragam pengalaman yang menarik bagi wisatawan lokal maupun mancanegara, jawa tengah seperti menjadi magnet tersendiri bagi para wisatawan. Namun dibalik dari sumber daya alam yang sudah ada dengan segala manfaatnya, muncul sebuah pertanyaan apakah kunjungan wisata di jawa tengah selalu meningkat? atau justru menurun? Tentunya urgensi mengapa artikel ini dibuat yaitu dengan mengetahui meningkat atau menurunya jumlah kunjungan wisatawan mancanegara bisa menjadikan sebuah evaluasian agar para pemerintah dan stakeholder bisa merancang strategi pengelolaan serta inovasi yang sesuai sehingga kita bisa menjadikan provinsi Jawa Tengah sebagai destinasi wisata yang berkelanjutan di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Pada tahun 2020-2021 pandemi telah memberikan dampak yang luar biasa terhadap industri ini. Pembatasan perjalanan, penutupan perbatasan, dan kekhawatiran kesehatan telah menyebabkan penurunan drastis dalam jumlah wisatawan. Banyak hotel, restoran, dan bisnis terkait pariwisata terpaksa tutup, dan banyak pekerja kehilangan mata pencaharian mereka. Dalam konteks ini, pertanyaan yang muncul adalah apakah industri pariwisata akan bangkit kembali atau mengalami penurunan yang lebih lama?
Jumlah Kunjungan Wisatawan
Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Tengah yang dikutip dari TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - mencatat bahwa jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Jawa Tengah pada Desember 2024 sebanyak 1.309 kunjungan, terdiri atas 7 kunjungan melalui pintu masuk Bandara Adi Sumarmo dan 1.302 kunjungan melalui Pelabuhan Tanjung Emas.
ADVERTISEMENT
Sedangkan pada tahun 2023 seperti yang dikutip dari Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Tengah Pada Desember 2023 tercatat 1223 kunjungan wisman ke Jawa Tengah, yaitu 721 kunjungan melalui Pelabuhan Tanjung Emas dan 2 kunjungan melalui pintu masuk Bandara Adi Sumarmo.
ini menunjukan adanya kenaikan dalam kunjungan wisatawan sekitar 7,03 persen. Walaupun mengalami peningkatan ini tentunya belum menjadi hal baik dan belum bisa dibanggakan terhadap sektor pariwisata, melihat data yang ada kita bisa mengetahui bahwa minat wisatawan mancanegara masih sangat kurang untuk berkunjung ke Jawa Tengah.
Jadi Apa Yang Bisa Kita Lakukan?
Minat berwisata wisatawan mancanegara untuk datang ke indonesia khsusunya jawa tengah mengalami peningkatan, hal ini bisa dilihat dari data badan pusat statistik jawa tengah yang mencatat jumlah kunjungan wisatawan yang datang di setiap tahunya, namun peningkatan jumlah wisatawan terbilang masih sangat kecil. Sehingga hal ini tentunya akan menjadi bahan evaluasian lagi pada pemerintah, stakeholder dan dari masyarakat itu sendiri. Mengenai apa yang kurang dan belum tepat dalam pengelolaan pariwisata di jawa tengah. Dibawah ini ada beberapa hal yang mungkin bisa diutamakan agar minat wisatawan mancanegara untuk berwisata semakin meningkat.
ADVERTISEMENT
A. Pemanfaatan media sosial adalah salah satu cara paling efektif untuk menjangkau audiens yang lebih luas seperti wisatawan mancanegara. Platform seperti Instagram, Facebook, dan TikTok memungkinkan destinasi untuk menampilkan keindahan alam, budaya, dan kegiatan menarik melalui foto dan video yang menarik.
B. Pengembangan situs web yang responsif dan informatif juga menjadi aspek krusial dalam pemasaran pariwisata. Situs web harus mudah diakses dan memberikan informasi yang jelas tentang akomodasi, atraksi, dan aktivitas yang tersedia. Fasilitas pemesanan online yang sederhana dapat meningkatkan pengalaman pengguna dan memudahkan wisatawan dalam merencanakan perjalanan mereka. Wisatawan asing akan sangat membutuhkan hal ini karena alur budaya berwisata di indonesia tentu jelas berbeda dengan luar negeri, sehingga ketersediaan web yang jelas dan lengkap akan sangat diperlukan.
ADVERTISEMENT
C. Adanya tourguide dan Pendamping di setiap daya tarik wisata, tentunya mereka para tourguide akan memberikan citra baik terhadap wisatawan, adanya pemandu dalam hal ini juga sebagai pengawas agar para wisatawan luar bisa menghargai dan menghormati kebudayaan maupun masyrakat itu sendiri.
D. Amenitas (Fasilitas Pendukung) ini merupakan hal utama yang harus ada di setiap destinasi wisata, seperti papan informasi, transportasi dan akomodasi, sehingga wisatawan luar akan merasa betah untuk berwisata di sini.
E. Studi dan Penelitian Berkala dengan melakukan Analisis Pasar, ini bisa dilakukan oleh banyak pihak seperti civitas akademika atau pemerintah itu sendiri, dengan melakukan penelitian berkala, hal ini dimaksudkan untuk memahami kebutuhan dan preferensi wisatawan mancanegara. Sehingga para stakeholder bisa melakukan penyesuaian strategi pemasaran dan pengembangan produk wisata.
ADVERTISEMENT
Sebagai penutup, evaluasi terhadap peran dan para pengampu kepentingan dalam pengembangan pariwisata di Jawa Tengah menunjukkan bahwa kolaborasi yang erat antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta sangat penting untuk mencapai keberlanjutan dan kemajuan pariwisata yang berkualitas, serta untuk memaksimalkan potensi daerah demi kesejahteraan bersama.