Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.2
15 Ramadhan 1446 HSabtu, 15 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna
Kamar Skandal di Hotel Watergate
14 Maret 2025 9:49 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Maulana Kasetra tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Skandal Watergate menjadi momen historis yang menyebabkan Presiden Richard Nixon menjadi satu-satunya Presiden Amerika Serikat yang mengundurkan diri.
ADVERTISEMENT
Semuanya bermula di kamar no. 214 di Watergate Hotel, Washington, D.C., yang menjadi tempat E. Howard Hunt dan G. Gordon Liddy, merencanakan pembobolan kantor Democratic National Committee (DNC).
Saya berkesempatan untuk melihat langsung Scandal Room pada saat bertugas di Washington, D.C. pada tahun 2021.
Begitu melewati pintu masuk, terpampang berbagai dokumen historis seperti foto dan pemberitaan seputar skandal Watergate, termasuk replika surat pengunduran diri Presiden Nixon kepada Menteri Luar Negeri, Henry Kissinger.
Memasuki living area, saya langsung disambut nuansa retro era 70-an, lengkap dengan pemutar piringan hitam, telepon dan mesin tik kuno hingga alat perekam dan brankas yang menyerupai peralatan yang digunakan Hunt dan Liddy untuk menyiapkan operasi mereka.
ADVERTISEMENT
Kamar ini juga memiliki balkon dengan pemandangan Sungai Potomac dan gedung perkantoran DNC di seberang hotel — lokasi tempat kejadian perampokan.
Berada di dalam Scandal Room serasa memasuki kapsul waktu sehingga Watergate Hotel sering dikunjungi profesor, mahasiswa, hingga pelajar yang ingin mempelajari skandal Watergate secara langsung.
Watergate Hotel juga memberikan beberapa referensi terhadap skandal tersebut dengan sedikit sentuhan humor melalui tulisan "No Need to Break In" di key card dan "Cover Up" di jubah mandi untuk setiap tamu.
Sebelum saya meninggalkan kamar tersebut, pihak Watergate Hotel menceritakan bahwa seluruh design kamar yang menjadi saksi bisu salah satu skandal politik terbesar dalam sejarah Amerika Serikat ini dirancang oleh Lyn Paolo, perancang kostum dari seri televisi "Scandal".
ADVERTISEMENT
Now that's what I call a "Scandal-ception".